
balitribune.co.id | Singaraja - Salah satu pembangkit yang memback up kelistrikan Bali yakni PLTU Celukan Bawang, Gerokgak, Buleleng. Dengan memiliki kapasitas 3 x 142 Megawatt (MW), power plant yang mulai beroperasi sejak 10 tahun lalu itu telah berkontribusi untuk menunjang kelistrikan Bali dengan kebutuhan yang terus mengalami peningkatan.
Dibangun oleh China Huadian Group besama PT General Energy Bali (GEB) PLTU Celukan Bawang memiliki 3 unit mesin pembangkit. Saat ini dua unit pembangkit yakni Unit 1 dan Unit 3 tengah dilakukan pemeliharaan (overhaul) sehingga praktis hanya 1 unit pembangkit yang berkontribusi memasok energi listrik ke jaringan distribusi milik PLN. Total listrik yang dihasilkan dari power plant berbahan bakar batubara ini sebanyak 426 MW.
Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi, membenarkan saat ini pihaknya tengah melakukan pemeliharaan terhadap 2 unit pembangkit, sementara satu unit tetap beroperasi. Ia memastikan PLTU Celukan Bawang akan tetap terhubung dengan subsistem kelistrikan Bali untuk mendukung keandalan listrik diseluruh jaringan. “Kita tetap beroperasi maksimal, tidak ada kendala. Memang saat ini ada dua unit mesin pembangkit yang sedang overhaul. Kedepan kami tetap terhubung dengan jaringan subsistem Bali beroperasi dengan maksimal karena tidak ada masalah. Hanya untuk kondisi khusus seperti sebelumnya (gangguan kelistrikan pada sistem penyebab blackout) termasuk force majeure diluar kendali kami,” terang Helmy Rosadi.
Untuk pemeliharaan dan perbaikan pembangkit Unit 1 diperkirakan akan selesai Senin ini. Sedang Unit 3 overhaul masih akan terus berlangsung hingga 3 pekan ke depan, pasca mengalami pemadaman massal (blakcout) pada Jumat (2/5/2025) lalu, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Utara terus melakukan perawatan jaringan. Disebutkan, dengan adanya upaya peningkatan keandalan pasokan listrik bagi masyarakat, PLN sedang melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan penguatan jaringan distribusi listrik. “Kami sampaikan bahwa PLN sedang melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan penguatan jaringan distribusi listrik, yang memerlukan pengaturan operasional atau manajemen beban,” demikian PLN UP3 Bali Utara, Senin (5/5).
Dari data operasional PLN menunjukkan kapasitas pembangkit listrik di Bali mencapai 1.388 MW. Enegri listrik itu dipasok dari beberapa sumber diantaranya sistem transmisi Jawa- Bali melalui kabel bawah laut 340 MW, PLTG Pesanggaran 344 MW, PLTG Gilimanuk 130 MW, PLTU Pemaron 80 MW dan PLTU Celukan Bawang 426 MW. Sementara beban puncak tertinggi sudah menyentuh 1.030,4 MW. Dengan cadangan daya sebesar 358 MW, diperkirakan pasokan listrik masih dalam posisi cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Bali.