Kuta, Bali Tribune
Bali United benar-benar berada dalam kondisi tidak menguntungkan kala menjamu Persegres Gresik United, Senin (1/8) ini di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. Betapa tidak, sebanyak 11 pemain inti skuat besutan Indra Sjafri ini tidak bisa dimainkan karena cedera dan kartu merah yang didapat kala menjamu PS TNI, Rabu lalu.
Manajer Pelatih Bali United, Indra Sjafri tampaknya harus menguras otak untuk memaksimalkan pemain yang masih ada. “Ya, banyak pemain kami tidak bisa turun, 10 pemain masih cedera dan seorang kena kartu merah,” sambung Indra Sjafri, Minggu (21/7) di Kuta.
Tetapi, lanjut Indra Sjafri, dengan kondisi semacam itu tidak menutup kemungkinan Bali United memetik nilai di kandang sendiri. Bahkan, lanjut dia, memenangkan pertandingan melawan Persegres nanti. “Strateginya tidak jauh beda dengan saat menghadapi PS TNI, kan saat itu banyak pemain kami cedera,” sambungnya.
Sementara itu, pelatih Persegres Gresik United, Liestiadi saat ditemui usai latihan di Lapangan Samudera kemarin menjelaskan, dengan bermodal empat pemain utama yang mengalami cedera, mantan asisten pelatih Timnas U-23 di Sea Games 2013 lalu tersebut mengaku jika timnya ingin mencuri poin melawan anak muda Bali United.
Dari latihan pun Agus Indra dkk digenjot latihan meski cuaca sangat panas. Tidak seperti tim-tim lainnya yang bertandang ke Bali yang selalu melakukan uji coba lapangan di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Mereka justru melakukan latihan di Lapangan Samudera, Kuta pukul 09.00 Wita hingga 11.30 Wita. “Kami fokus pada finishing touch dan kami harus bisa menguasai ball positioning jika ingin mencuri poin,” terang Liestiadi.
Selain itu, transisi menyerang ke bertahan menjadi salah satu kunci utama timnya bisa mengunci minimal satu poin. Pelatih yang juga sempat menangani Timnas U-19 setelah era Indra Sjafri ini mengaku dengan banyaknya pemain muda yang dimiliki Bali United, kecepatan dan penguasaan bola akan selalu dikuasai Serdadu Tridatu. “Mereka bisa menciptakan gol di setiap peluang yang ada. Saya sudah antisipasi itu dan ada strategi khusus,” ungkapnya.
Dengan formasi menyerang 4-4-1-1, Liestiadi akan menjadikan Sasa Zecevic pemain sentral di lini pertahan untuk mengawal pergerakan Nemanja Vidakovic dan I Made Adi Binter Wirahadi. Mengapa dua penyerang Serdadu Tridatu ini yang harus diwaspadai? Liestiadi mengungkapkan keduanya adalah penyerang yang haus gol dan juga ball keepingnya cukup bagus. “Apalagi mereka berdua unggul duel udara,” ungkapnya.
Duet Sasa Zecevic adalah Muhammad Rifqi di lini tengah. Ambrizal yang tidak bisa dimainkan akibat cedera, kemungkinan akan digantikan oleh Ahmad Faris yang sebelumnya menggantikan Ambrizal saat mengalami cedera melawan Mitra Kukar. Di lini tengah Agus Indra kemungkinan besar akan diturunkan pasca mengalami masalah di tulang rusuknya.
Lini depan kemungkinan yang akan menjadi masalah. Dua penyerang yang cedera, memaksa Liestiadi memutar otak. Penyerang murni Laskar Joko Samudro praktis hanya satu orang saja, yaitu Suheri Daud.