
balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Wakilnya Bagus Alit Sucipta menyampaikan pidato perdananya di Sidang Paripurna DPRD Badung pada Senin (3/3).
Namun, sayang pidato pertama pasangan Adicipta ini sempat diwarnai insiden yang tidak mengenakan.
Saat bupati didampingi wakilnya membacakan pidato tiba-tiba seluruh lampu di rungan sidang yang berada di Ruang Sidang Utama Gosana Lantai III DPRD Badung padam.
Praktis padamnya seluruh lampu ini membuat ruang sidang menjadi gelap gulita.
Seluruh peserta sidang yang terdiri dari anggota DPRD, Forkompinda dan para pejabat lengkap di lingkup Pemkab Badung mendengarkan pidato bupati sambil gelap-gelapan.
Suasana gelap gulita bahkan berlangsung cukup lama. Dalam membacakan pidato Bupati Adi Arnawa hanya dibantu menggunakan handphone sebagai lampu penerangan. Lampu baru menyala kembali menjelang bupati selesai membacakan pidatonya.
Meski dengan suasana gelap gulita, Adi Arnawa tetap semangat membacakan pidatonya yang berisi program dan kebijakan pemerintah dalam lima tahun kedepan.
Dikonfirmasi padamnya lampu selama sidang ini, Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti menyebut karena masalah teknis.
Ia mengaku sebelum sidang dimulai sudah dilakukan pengecekan dan semua dinyatakan berfungsi dengan baik. Bahkan dirinya sempat memimpin gladi sidang paripurna untuk pidato perdana Bupati dan Wakil Bupati Badung ini. Saat ini gladi semua berjalan dengan baik.
"Ini masalah teknis saja," ujarnya.
Politisi asal Kuta ini pun ogah mengaitkan padamnya lampu ini dengan hal-hal lain. Apalagi berkaitan dengan klenik yang tidak ada kaitannya dengan agenda sidang.
Termasuk soal efisiensi anggaran yang belakangan digembar gemborkan pemerintah, Anom Gumanti menegaskan padamnya lampu saat sidang tidak ada kaitan dengan efisensi.
"Jangan lah dibawa kemana-mana. Kita berfikir rasional saja. Ini murni masalah teknis," katanya.