Ekspor Komoditas Pertanian Jembrana, Kakao Organik Fermentasi Tembus Pasar Belanda | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 19 October 2020 20:13
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune / Pelepasan ekspor kakao Jembrana ke Belanda. Seremonial pelepasan kakao Jembrana tembus ke pasar Belanda ini juga dilaksanakan secara virtual.

balitribune.co.id | NegaraDi masa  pandemi covid -19, kakao Jembrana justru menorehkan prestasi dengan menambah deretan negara tujuan ekspor. Senin (19/10) dilaksanakan ekspor perdana satu kontainer 20 feet sebanyak 12 ton ke Belanda.

Ekspor kakau Jembrana ke Belanda ini mencatatkan nilai devisa sebesar Rp 660 juta. Pengiirimannya melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Pelepasan ekspor dilakukan secara ceremonial via virtual oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati di Denpasar Bali. Acara ini turut disaksikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea CUkai (DJBC) Bali NTB dan NTT Hendar Prasmono Kusuma Santi, Kepala Bea Cukai Denpasar Fikri Cassidy-Wakil Dubes Indonesia di Belanda serta Kepala Dinas Pertanian Pangan Jembrana I Wayan Sutama.

Ketua Koperasi Kerta Semaya Samania (KSS), I Ketut Wiadnyana menyampaikan rasa bangga dan syukur atas dukungan pemerintah sejak awal dan binaan dari Yayasan Kalimajari. "Atas dukungan segala proses yang kami lakukan di KSS. Kami ucapkan terima kasih hingga terwujud nota kesepamahaman ekspor dan support sehingga proses bisa berjalan. Juga Karantina Bali yang intens memberi dukungan," ujarnya. Pihaknya berharap ekspor perdana kakau organik fermentasi kemarin merupakan  hari yang baik dan akan menyusul ke prancis dan jepang.

Wakil Gubernur Bali, Cok Ace menyampaikan perasaan bahagia lantaran perkebunan di Jembrana justru bisa ekspor ditengah pariwisata meredup. Pihaknya pun teringat peristiwa krisis ekonomi 98,ketika sendi perekonomian terpuruk. "Situasi krisis itu mirip dengan sekarang, ketika sektor pertanian tetap eksis. Kita dapati bahwa pendapatan utama bali dari pariwisata tentu harus ada penyanding pertanian," ujar Wagub. Pihaknya mengingatkan agar sektor pertanian harus dibangun dengan baik untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan produk-produknya.

Wagub sangat mengapresiasi adanya upaya peningkatan mutu produk pertanian karena menurutnya kakao tidak hanya dalam produk basah dan non fermentasi. " Saya berharap pertanian terus ditingkatkan. Saya juga apreaisi subak abian dengan basis kakao sehingga terus berinovasi dan mampu ciptakan pasar spesifik dan dapat berlanjut untuk ekspor berikutnya, " harap Cok Ace. Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama mengapresiasi kinerja KSS bersama jajaran terkait. Hal ini sebagai pemicu dan motivasi para petani kakao di Jembrana.

Petani kakau Jembrana diajak untuk terus berupaya meningkatkan produktivitas produksi kakaonya melalui budidaya yang lebih baik (Good Agriculture Practice) serta komitmen untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produknya. " Kita bersyukur dan berbangga  dengan ekspor komoditas pertanian Jembrana ke Belanda ini. Kita mendorong KSS untuk melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas produk kakao yang diekspor kedepan tidak hanya produk biji fermentasi tetapi juga dalam bentuk Nibs, Bubuk, Butter serta produk olahan lainnya," tandasnya.