Empat Super Tucano Patroli Udara Amankan Bali-Nusra | Bali Tribune
Diposting : 26 May 2017 16:51
Djoko Moeljono - Bali Tribune
TNI AU
REUNI – Didampingi Dan Skadron-21 Letkol Pnb Taufik (kedua dari kiri) dan para penerbang profesional, Danlanud Ngurah Rai Kolonel Pnb Wayan Superman (ketiga dari kiri) mengajak “reuni” sambil patroli udara bersama untuk memastikan wilayah udara Bali-Nusra aman.

BALI TRIBUNE - Empat pesawat perang milik TNI AU jenis Super Tucano yang diterbangkan oleh 8 penerbang profesional, dipimpin Komandan Skadron-21 (Lanud Abdurahman Saleh, Malang, Jawa Timur) Letkol Pnb Taufik Andriadi, melakukan patroli jelajah medan lintas udara untuk mengamankan wilayah udara Bali-Nusra, selama 5 hari (22-26 Mei 2017).

“Pengerahan empat pesawat perang Super Tucano kali ini, sesuai Komando Atas dalam rangka mengikuti “Operasi Kilat Badik 2017” dengan fokus sasaran di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI-II), tepatnya di sepanjang Selat Lombok. Sejauh ini hasil pantauan dan patroli udara selama beberapa hari terakhir, wilayah udara Bali aman,” ujar Letkol Taufik Andriadi, yang memiliki pengalaman 3.000 jam terbang, Kamis (25/5).

Sehari sebelumnya, Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Ngurah Rai Kolonel Pnb Wayan Superman (mantan Komandan Wing) mengajak “reuni” para penerbang yang merupakan adik asuhnya. “Atas seizin senior juga hasil koordinasi dengan para penerbang, saya diizinkan untuk “reuni” dan terbang bersama dengan empat pesawat tempur Super Tucano. Ini kesempatan langka dan kokpit adalah rumah kami,” kata Danlanud, didampingi Kolonel Pnb Levi (Kalambangja Koopsau-II), dan Kadisops Lanud Ngurah Rai Letkol Nav Anton Bimo.

Hal itu dijelaskan Wayan Superman, usai menggelar coffee morning bersama puluhan awak media di Base Ops Lanud Ngurah Rai. “Selain untuk mempererat silaturahmi, nilai strategisnya adalah bisa saling membangun kerja sama, dan secara global TNI Angkatan Udara, khususnya Lanud Ngurah Rai ingin menciptakan sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat, yang sejauh ini wilayah udara Bali dalam kondisi aman,” kata Danlanud.

Setelah sekitar 2 jam melakukan patroli bersama di wilayah udara Bali-Nusra, Letkol Pnb Taufik Andriadi kembali menegaskan, wilayah ALKI-II, khususnya di sepanjang jalur Selat Lombok aman untuk dilalui. Hal ini sesuai dengan tugas dan misinya, yaitu menditeksi terjadinya pelanggaran udara dan keamanan di laut. “Empat dari 16 pesawat Super Tucana buatan Brazil ini dilengkapi alat sensor

untuk menditeksi pergerakan kapal-kapal yang melintas di sepanjang Selat Lombok, Dari ketinggian 6.000 kaki, semuanya aman dan tidak ditemukan hal-hal yang kira-kira bisa menggangu keamanan, jadi semuanya lancar,” kata Komandan Unsur Super Tukano Letkol Pnb Taufik “Blue Marlin” Andriadi, usai patrol dan menyisir wilayah udara Bali-Nusra.

Dalam “Operasi Kilat Badik 2017” ini, selain mengerahkan 4 Super Tucano, didukung pesawat Hercules dan heli SAR, juga melibatkan 8 penerbang, 3 Patek, dan 29 ground crew dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Tujuannya untuk melasanakan latihan jelajah medan dan mengamankan jalur laut di wilayah ALKI-II, tepatnya di Selat Lombok, dimana pada jalur tersebut banyak kapal melintas dengan sasaran antara lain, illegal fishing, illegal logging, illegal oil, illegal mining, illegal entry, sea robbery, smuggling, human trafficking, dan lain-lain.

Delapan penerbang Super Tucano tersebut, masing-masing, Letkol Pnb Taufik Andriadi, Mayor Sufriadi, Kapten Ilham Widi Pratama, Kapten Syahrul, Lettu Dwi Ari Cahyono, Letda Dewa, Lettu Anthera Galuh, dan Letda Gusti. Sebelum kembali ke homebase-nya di Malang, juga dilakukan statis show, dimana sekitar 100 pelajar dan Pramuka diberi kesempatan untuk melihat dari dekat kecanggihan pesawat tempur milik TNI AU dari Skadron-21 Malang tersebut.