Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Fintech, Bisnis Modern Yang Merambah Seluruh Lapisan Masyarakat.

Didin Noor Ali
Didin Noor Ali

BALI TRIBUNE - Perkembangan bisnis berbasis teknologi sudah merambah berbagai lapisan masyarakat. Transaksi menggunakan kecanggihan teknologi bisa dilakukan di mana dan kapan saja, serta oleh siapa saja.

“Jadi dengan kecanggihan teknologi kita sudah bisa melakukan berbagai transaksi apapun sesuai dengan kebutuhan kita,” ujar Director Commercial and Partnership PT Bimasakti Multi Sinergi, Didin Noor Ali, yang ditemui saat pembukaan Kantor Cabang Toko Modern Fastpay di Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar, Minggu (27/8).

Menurutnya Fastpay merupakan bagian dari usaha yang dijalankan PT Bimasakti seiring dengan dinamika bisnis modern. Di mana perkembangan bisnis disegala bidang yang selalu berubah, menuntut perubahan dan transformasi bagi perusahaan secara dinamis agar tidak tertinggal di pasar modern.

“Hal ini juga terjadi pada Sentra Bisnis Fastpay (SBF) yang berkembang sejalan dengan dinamika bisnis modern. Faktor geografis yang luas serta penyebaran ekonomi yang belum merata menjadi penyebab kami melakukan ekspansi ke daerah daerah dalam memberikan kemudahan serta mengembangkan usaha lokal masyarakat menjadi semakin berkembang di era modern,” ujarnya.

Disebutkan lebih dari 93 ribu outlet telah didirikan dalam mengakomodir keperluan masyarakat, yang menurutnya kebutuhan pasti yang tidak bisa dihindari. Di samping sebagai peluang usaha, bisnis model ini memiliki market yang sangat luas dan potensial. “Ini bukan bisnis musiman. Bisnis ini bisa terus menguntungkan,” katanya.

Berdasarkan data Bank Indonesia Tahun 2016 transaksi micropayment untuk pembelian dan pembayaran tagihan lebih dari 900 trilyun rupiah. Terkandung potensi sangat besar dalam bisnis ini selain kebutuhan traveling mencapai 13% GDP (Gross Domestic Product) Indonesia dengan estimasi mencapai Rp360 triliun.

Berikut transaksi yang kerap dilakukan tagihan bulanan rutin (PLN, PDAM, Telepon, Leasing, tv, dll), membayar Asuransi BPJS, pembelian pulsa, paket data, voucher game, kebutuhan travel (tiket pesawat, kereta, kapal PELNI, hotel, dll).

Kemudian, paket wisata (domestik, mancanegara, umroh, dll), ekspedisi, periklanan, setor dan tarik tunai uang, dll. “Dari data dan fakta di atas arus perputaran uang di Indonesia mencapai milyaran bahkan trilyunan rupiah dan merupakan peluang emas untuk mendapatkan kesempatan melalui SBF,” pungkas Didin.

wartawan
Arief Wibisono
Category

Merayakan Natal di Tengah Kemerosotan Ekologis

balitribune.co.id | Sebentar lagi gereja sejagat merayakan Natal. Liturgi meriah, paduan suara gegap gempita. Banyak kota-kota di dunia juga di Indonesia memberi warna dan ciri tersendiri. Ada pohon natal menjulang tinggi, dihiasi lampu warna-warni. Pernak pernik Natal ini dipasang di banyak sudut kota, di mall, pusat keramaian dan sebagainya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Libur Nataru 2025/2026, BRI Denpasar Siapkan Kas Rp 1 Triliun

balitribune.co.id | Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui BRI Region 17/Denpasar memastikan kesiapan layanan perbankan bagi masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Berlangsung Meriah, Telkomsel Ikut Semarakan Denpasar Festival ke-18

balitribune.co.id | Denpasar - Telkomsel turut berpartisipasi pada event Denpasar Festival ke-18 sebagai bentuk komitmen dalam mendukung kegiatan budaya sekaligus menghadirkan pengalaman layanan terbaik bagi masyarakat. Kehadiran Telkomsel pada perhelatan tahunan ini diwujudkan melalui booth pelayanan pelanggan yang siap melayani berbagai kebutuhan pengunjung selama acara berlangsung.

Baca Selengkapnya icon click

Tiga Langkah Kecil Pastikan Liburan Tahun Baru Masih Masuk ke Rencana Keuangan

balitribune.co.id | Denpasar - Berdasarkan data OCBC Financial Fitness Index 2025, hanya 12% menggunakan uang sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan di awal tahun. 82 persennya menganggap anggaran hanyalah angan-angan. 76 persen anak muda masih habiskan uang demi ikut gaya hidup satu sama lain. Meskipun turun dari 80 persen, angka ini masih tergolong tinggi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.