Diposting : 3 October 2018 23:25
Djoko Purnomo - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bali menargetkan setiap kabupaten/kota di Bali mempunyai minimal seorang pelatih bersertifikasi Level II mengingat hanya pelatih bersertifikat Level II yang boleh mendampingi atletnya bertanding di tingkat nasional.
“Saat ini di Bali yang bersertifikasi pelatih Level II hanya satu, dan itupun pelatih Pengprov FPTI Bali. Kami ingin nanti setiap kabupaten dan kota di Bali minimal ada seorang pelatih panjat tebing berlevel II,” ucap Ketua Umum FPTI Bali, Putu Yudi Atmika, seusai pembukaan Pelatihan Pelatih Nasional Panjat Tebing Level II FPTI di Hotel Batukaru Garden Denpasar, Selasa (2/10).
Pelatihan pelatih berlangsung hingga 7 Oktober mendatang diikuti 35 peserta dari 27 privinsi di Indonesia, dan dibuka Ketua III PB FPTI, Pontas Sitanggang. Bali sendiri diwakili oleh 10 peserta dari seluruh kabupaten dan kota minus Tabanan dan Bangli yang tidak mengirim wakilnya.
Pria yang juga Wakil Sekretaris II KONI Bali ini mengatakan, FPTI kabupaten dan kota di Bali sebagai pemilik atlet, tentu tahu persis potensi dan kualitas atletnya. Karena itu, kata Yudi Atmika, mutu pelatih menjadi tuntutan karena muaranya jelas melahirkan atlet yang berkualitas.
“Pelatih Level I di Bali cukup banyak, mereka mesti meningkatkan kapasitasnya ke Level II, dan FPTI Bali memfasilitasi upaya tersebut melalui pelatihan yang digelar PB FPTI ini,” kata Yudi Atmika.
Terkait tidak ikutnya Tabanan dan Bangli di pelatihan pelatih Level II ini, Yudi Atmika mengakui ditilik dari keperluan khususnya Tabanan sebagai tuan rumah Porprov Bali, pelatihan ini sangat penting sehingga mestinya mengirimkan wakilnya, tetapi semua itu tergantung pengkabnya masing-masing.
Jika berhalangan mengikuti program pelatihan pelatih Level II, pelatih asal Tabanan pun, kata Yudi, pada kesempatan berbeda bisa mengadopsi hasil pelatihan ini dari rekan-rekannya yang ada di Denpasar atau pun Badung.
“Di Tabanan ada pelatih Level I, artinya berpeluang besar mengikuti Level II, tapi kesempatan ini tidak dimanfaatkan dengan baik, namun berharap pelatih FPTI Tabanan nantinya bisa belajar dari rekan-rekannya yang sudah mengikuti program pelatihan ini,” pintanya dan menambahkan. untuk Bangli diakui terkendala organisasi yang tidak mapan.
Sementara Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi merespon positif langkah riil yang dilakukan Pengprov FPTI Bali menggandeng PB FPTI. Suwandi berharap pelatihan ini benar-benar dimanfaatkan oleh FPTI kabupaten/kota, sehingga mereka bisa menerapkan hasil pelatihan kepada atlet-atlet binaannya.
“Yang bersentuhan langsung dengan atlet kan FPTI kabupaten/kota. Kalau mereka mengirimkan pelatih di program ini maka peluang besar mempunyai dampak terhadap peningkatan kualitas atlet,” kata Suwandi.
Ketika membuka Pelatihan Pelatih Level II Nasional, Wakil Ketua III Pengurus Pusat FPTI, Pontas Sitanggang menjelaskan, menetapkan Bali, untuk mendekatkan dengan para peserta. “Bali mudah dijangkau dari segala arah, disamping memberi daya pikat para peserta,” kata Sitanggang.
Hal lain disampaikan, dengan Pelatihan Pelatih Level II Nasional, maka yang mengantongi lisensi nantinya mempunyai cara dan sistem pembelajaran yang sama, disamping yang berlisensi Level II berhak mendampingi atlet yang tampil di event nasional sekelas PON.nom