Fraksi Badung Gede DPRD Badung Minta Potensi Pendapatan Dikaji Lagi agar Realistis | Bali Tribune
Diposting : 19 August 2020 05:25
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ FRAKSI BADUNG GEDE - Made Retha saat menyampaikan pemandangan umum Fraksi Badung Gede.
Balitribune.co.id | Mangupura - Fraksi Badung Gede DPRD Badung yang merupakan gabungan Partai Gerindra dan Demokrat dapat memahami penurunan pendapatan daerah dan belanja daerah pada APBD Perubahan Badung 2020. Ini merupakan dampak pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini.
 
Dalam rapat paripurna DPRD Badung yang dipimpin Ketua DPRD Putu Parwata bersama dua wakilnya Wayan Suyasa dan Made Sunarta serta dihadiri Sekwan IGA Made Wardika itu, Selasa (18/8), juru bicara Fraksi Badung Gede Made Retha menyatakan, dampak pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan daerah yang bertumpu pada sektor industri pariwisata sebagai potensi unggulan.
 
"Untuk itu kami sangat menyadari hal tersebut, bahkan kami dorong pemerintah untuk mengkaji secara mendalam potensi pendapatan sehingga menjadi lebih realistis di era pandemi ini," ujar Retha.
 
Sementara itu, terkait belanja daerah, katanya, yang terdiri atas belanja tidak langsung, belanja langsung dan pembiayaan daerah sudah tentu mengalami penurunan yakni dirancang turun 38,71 persen dari APBD induk 2020. Penurunan belanja daerah ini, ujar politisi Partai Demokrat itu, diharapkan dapat selaras dengan penurunan pendapatan daerah.
 
"Kami sependapatan pada belanja daerah tahun ini mengedepankan penanganan pandemi Covid-19 serta dampaknya. Sedangkan belanja lainnya tetap mengedepankan skala prioritas program/kegiatan strategis wajib dan mengikat yang termuat dalam 6 bidang prioritas yakni pangan, sandang dan papan; kesehatan dan pendidikan; jaminan sosial dan ketenagakerjaan; adat, agama dan budaya; pariwisata dan infrastuktur," ujarnya.
 
Pada kesempatan itu, fraksi yang dipimpin politisi Gerindra Made Wijaya ini memberikan apresiasi kepada pemerintah terkait komposisi rancangan APBD perubahan 2020 ini. Dalam kondisi pandemi Covid-19 pemerintah mampu berinovasi merancang komposisi pendapatan maupun belanja daerah dengan baik. 
 
"Untuk itu kami sependapat dengan komposisi rancangan APBD perubahan Badung tahun anggaran 2020 ini," ujar Made Retha.
 
Sebelumnya terungkap, pendapatan daerah pada APBD perubahan 2020 dirancang Rp 3,58 triliun. Pendapatan daerah ini berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp2,7 triliun, dana perimbangan dirancang Rp 563,7 miliar, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah dirancang Rp 318,8 miliar.
 
Sementara belanja daerah dirancang Rp 3,86 triliun. Belanja daerah ini terdiri atas belanja tidak langsung Rp 2,04 triliun serta belanja langsung Rp 1,81 triliun.