FSBJ Wadah Seniman Tuangkan Apresiasi dan Inovasi Kreatif Guna Majukan Kesenian Sekaligus Melestarikan Budaya Bali | Bali Tribune
Diposting : 8 November 2020 17:02
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / PENUTUPAN - Penutupan FSBJ II oleh Gubernur Bali Wayan Koster
balitribune.co.id | Denpasar - Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II Tahun 2020 yang mengusung tema #BaliArtsVirtual telah berlangsung selama sepekan secara virtual melalui kanal YouTube resmi milik Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali pada 31 Oktober hingga 7 November 2020. FSBJ II dengan tajuk utama 'Candika Jiwa Puitika Atma Kerthi', yang bermakna semesta kreativitas terkini dalam 'mencandikan' jiwa, spirit, taksu, atau ide-ide cemerlang ini ditutup secara resmi oleh Gubernur Bali, Wayan Koster di Art Center Denpasar, Sabtu (7/11).
 
Pagelaran tahun ini meskipun ditengah pandemi Covid-19 mampu menampilkan berbagai kegiatan seni meliputi Pawimba (Lomba), Adilango (Pergelaran), Megarupa (Pameran), Timbang Rasa (Serasehan), Beranda Pustaka (Bursa Buku), dan Penghargaan Bali Jani Nugraha. Ia menyampaikan, Festival Seni Bali Jani yang digagas Ny. Putri Suastini Koster tahun lalu merupakan wadah bagi seniman modern untuk menuangkan apresiasi dan inovasinya yang kreatif dalam berkarya untuk memajukan kesenian, sekaligus melestarikan budaya Bali. 
 
Guna mensinergikan dan mengkolaborasikan antara seni tradisi dan seni modern yang masing-masing diwadahi ke dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) dan Festival Seni Bali Jani (FSBJ), maka Gubernur Bali memperkuat keberadaannya ke dalam payung hukum yang tertuang ke dalam Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. 
 
Kata orang nomor satu di Bali ini, hal tersebut merupakan langkah konkrit dalam melindungi karya masyarakat Bali karena budaya adalah keunggulan Bali. Mengingat Bali dengan jumlah penduduknya yang hampir 5 juta jiwa tidak memiliki kekayaan alam seperti batu bara, minyak bumi, emas, pertambangan dan lainnya.
 
Festival Seni Bali Jani adalah ruang dan wadah yang disiapkan bagi pencinta seni Bali sebagai upaya bersama dalam memperkuat dan memajukan budaya yang ada di provinsi ini. "Baik seni tradisi dan juga seni modern sama-sama memiliki gengsi yang berkualitas dalam kesempatan untuk turut berpartisipasi dalam peradaban dunia," katanya.
 
Apalagi Bali dikenal hingga kancah internasional karena budayanya yang kuat dan Adi Luhung. Sehingga akan terus berkembang berkelanjutan dan menjadi keunggulan Bali di tingkat nasional maupun internasional. Ditengah globalisasi yang semakin kuat, budaya sebagai keunggulan Bali diharapkan tidak akan pernah habis dan seluruh komponen yang menggeluti seni semakin menunjukkan kualitas karyanya. 
 
"Terutama generasi muda mau bangkit dan bergeliat membangun ekosistem dalam berkesenian, baik dalam jenis tradisional ataupun modern. Jangan pernah bosan dalam membangun seni dan budaya di Provinsi Bali. Sehingga mampu membangun eksistensi dan daya saing yang menjadi sumber kehidupan di masa yang akan datang. Dengan lahir dan  munculnya karya inovatif dan kreatif, maka diyakini juga akan muncul individu-individu yang memiliki gagasan kaya dengan ide-ide baru," papar Gubernur Koster.
 
Menurutnya, melalui FSBJ maka jejak sejarah Bali sebagai pusat peradaban dunia yakni Padma Bhuawana akan  kembali mengukuhkan kesenian budaya Bali melalui karya inovasi dan kreativitas generasi muda, seniman, kurator dapat terwujud. Melalui dialog dan forum diskusi diharapkan mampu menumbuhkan semakin baiknya komunikasi seni ditengah masyarakat yang heterogen, sekaligus menjadikan sejumlah pihak terkait dapat menjadi semakin terbuka dan akomodatif dalam berkoordinasi dengan seniman. 
 
"Gunakan panggung ini dengan maksimal untuk mengkolaborasikan kesenian secara kolektif dan berkelompok. Sehingga mutu dan kualitas yang tampil juga mampu berdaya saing di tingkat yang lebih tinggi," ucapnya.
 
Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali menambahkan, salah satu ciri peradaban bangsa yang maju adalah banyaknya penulis buku yang berkualitas yang lahir di daerah tertentu. Pihaknya meminta agar pada pelaksanaan Festival Seni Bali Jani yang ketiga di tahun 2021 mendatang diisi dengan pameran buku bertaraf internasional.
 
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. I Wayan Adnyana menyatakan, Festival Seni Bali Jani II dilaksanakan dalam rangka pemajuan seni modern, kontemporer dan karya-karya bersifat inovatif dengan mengusung tema "Candika Jiwa Puitika Atma Kerthi" yang bermakna semesta kreativitas terkini dalam mencandikan jiwa spirit, taksu atau ide-ide cemerlang dalam platform konsep eksplorasi, eksperimentasi, lintas batas, kontekstual dan kolaborasi.
 
Pelaksanaan FSBJ II sebagai momentum penting lahirnya seni virtual secara masif dengan dukungan 295 peserta dari delapan jenis lomba, terlibat 1000 seniman dalam 45 komunitas pagelaran dan menyertakan 45 perupa dan 1 komunitas mural di dalam pameran megarupa. Sekaligus terdapat juga sebanyak 17 penerbit buku pada beranda pustaka dengan 341 persentasi judul baik fiksi ataupun non fiksi, dan tidak ketinggalan juga ditetapkannya 10 tokoh dari lintas daerah yang berdedikasi sebagai penerima Bali Jani Nugraha 2020 yang diapresiasi dan diakui prestasi dan dedikasinya.
 
Pada penutupan Festival Seni Bali Jani II tahun 2020 juga tampil Ny. Putri Koster  berkolaborasi dengan Balawan yang membawakan puisi berjudul "AGUSTUS" disamping tampil juga Adilango bertajuk "Alun Bali Bangkit" yang dibawakan oleh Sanggar Rare Sejati berkolaborasi dengan sejumlah seniman Bali.