Gaji Petugas KBS Dipotong 30 Persen | Bali Tribune
Diposting : 10 June 2021 22:47
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / dr Nyoman Gunarta

balitribune.co.id | MangupuraKabar gaji dipotong membuat petugas Krama Badung Sehat (KBS) yang bertugas di tiap-tiap desa di Kabupaten Badung kelimpungan. Pasalnya, beban tugas pegawai KBS yang terdiri dari sopir dan tim medis ini lumayan padat melayani masyarakat sakit yang ada di wilayah desanya.

Sejumlah pegawai KBS pun mempertanyakan kebenaran kabar pemotongan gaji mereka.

"Masak sih (gaji) akan dipotong? Kami di Kesehatan kan kerjanya terus dan padat, beda dengan pegawai kantoran," ungkap seorang pegawai KBS yang enggan dikorankan namanya, Kamis (10/6/2021).

Menurutnya pemotongan gaji petugas KBS ini tidak lah pas. Pasalnya, beban kerja tim kesehatan di masa pandemi Covid-19 justru semakin berat dan padat. Tim KBS bahkan dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi di luar desa mereka.

"Selain melayani masyarakat di desa, kami bergiliran membantu vaksinasi di tempat lain," imbuh pria yang bertugas sebagai sopir ini.

Sementara Kepala Dinas Kesehata  Badung dr Nyoman Gunarta membenarkan ada rencana pemotongan gaji bagi petugas KBS yang ada di desa. Besaran gaji yang dipotong mencapai 30 persen. Pemotongan gaji ini menurutnya tidak hanya dialami oleh petugas KBS namun hampir semua pegawai lain yang ada di lingkup Badung.

“Ini merupakan kebijakan pimpinan. Bahkan semua tenaga kegiatan di Lingkungan Pemkab Badung akan di rasionalisasi dulu, karena pendapatan tidak memadai di tengah pandemi ini,” ujarnya.

Mantan Dirut RSD Mangusada ini pun mengharapkan petugas KBS bisa memaklumi kondisi ini dan tetap melaksanakan tugas dengan baik. “Jadi semua kena 30 persen, di KBS kan ada bidan dan perawat, jadi mereka kena juga. Termasuk nanti Jumantik dan tenaga HIV,” terang dr Gunarta, sembari menambahkan tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk PNS juga akan dipotong sampai 50 persen dan disesuaikan dengan pendapatan daerah.

Total di Kabupaten Badung ada sebanyak 276 petugas KBS. Mereka terdiri dari sopir, bidan dan perawat. Petugas KBS ini tersebar di seluruh desa dengan jumlah 6 petugas per desa.

"Tiap desa ada tim KBS nya masing-masing 6 orang terdiri dari sopir, bidan dan perawat," pungkasnya.