Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Galian C di Manistutu Diprotes Warga

Bali Tribune / Warga Desa Manistutu protes penggalian C lantaran merusak jalan dan badan jalan menjadi licin akibat ceceran material sehingga membayakan pengguna jalan.

balitribune.co.id | NegaraAktivitas penambangan galian C kembali diprotes warga. Kali ini penggalian yang menggunakan alat berat di Banjar Ketiman Kaja, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. Keluhan warga ini pun langsung disikapi jajaran Satpol PP Kabupaten Jembrana.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan bahwa sejumlah warga Banjar Ketiman Kaja merasa gerah dengan penambangan galian C tersebut. Pasalnya, lokasinya di sekitar wilayah permukiman warga tersebut. Selain itu, kondisi jalan menjadi rusak sehingga sangat membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Salah seorang warga Ibu Desak K, Rabu (25/1) mengatakan aktivitas penambangan galian C tersebut sudah dilakukan sejak sebulan lalu.

Ia menyebut sudah ada warga termasuk anaknya terjatuh saat melintas karena jalan licin akibat material tanah galian yang merupakan tanah liat berceceran di jalan dan kena hujan pada Selasa (24/1/2023),

“Sudah ada yang kecelakaan saat melintas di jalan yang berlumpur lumpur dari galian C,” ungkapnya.

Keluhan yang sama disampaikan Ayu, warga penyanding lokasi galian C. Oleh sebab itu, warga setempat berharap agar masalah ini segera ditangani setidaknya ada solusi agar dampak dari galian C tersebut bisa diminimalisir.

"Kami berharap agar ini bisa ditangani karena ada dua orang yang jatuh karena jalan jadi licin," ujarnya.

Menyikapi keluhan warga setempat, jajaran Satpol PP Kabupaten Jembrana turun ke lokasi.

Kasat Pol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengaku anggotanya sudah turun melakukan pengecekan ke lapangan.

Namun diakuinya di lokasi galian Anggota Satpol PP tidak bertemu langsung dengan pemilik lahan yang di gali maupun pemilik alat berat yang dioperasikan di lokasi. Ia menyebut dari informasi di lapangan, warga yang memiliki lahan hanya ingin meratakan tanahnya yang berupa tebing setinggi 10 meter. Sedangkan materialnya diberikan kepada pemilik alat berat.

Menurutnya penambangan dilakukan untuk membuka akses jalan menuju rumah pemilik lahan.

"Karena rumahnya paling ujung utara, dia ingin punya akses jalan. Kemudian tebing itu ditukar guling dengan pihak pengusaha alat berat. Jadi tanah itu digali dan diambil oleh pengusaha alat berat sebagai pengganti ongkos meratakan tanah tebing," jelasnya.

Pihaknya menyatakan sudah mengingatkan pemilik lahan dan juga pengusaha alat berat lewat kerabat pemilik lahan agar mengurus perijinannya.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan karena masalah jalan dan izin angkut alat berat ada di perhubungan. Apalagi kini banyak alat berat masuk desa," tandasnya. 

wartawan
PAM
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Satu Keluarga, Satu Sarjana

balitribune.co.id | Satu keluarga, satu sarjana. Itulah slogan yang digaungkan Gubernur Bali, Wayan Koster, lewat program barunya yang digadang-gadang sebagai pemutus rantai kemiskinan. Sebuah mimpi kolektif yang terdengar sederhana sekaligus indah. Setiap keluarga menghadirkan seorang anak berjas toga, tersenyum di panggung wisuda, seakan keberhasilan akademik otomatis mengangkat martabat seluruh rumah tangga.

Baca Selengkapnya icon click

PTK Sigap Salurkan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Banjir di Wilayah Bali

balitribune.co.id | Denpasar - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), bergerak cepat menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak musibah banjir yang melanda beberapa wilayah di Bali. Aksi ini menjadi wujud nyata dari komitmen PTK untuk selalu hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan moral dan material, serta meringankan beban warga yang tengah menghadapi masa sulit.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Korban Hilang Pascabanjir Belum Ditemukan, Desa Adat Mengwitani Gelar Upacara

balitribune.co.id | Mangupura - Satu keluarga hingga Minggu (14/9), masih dinyatakan hilang pascabanjir bandang melanda Perumahan Permata Residence, Lingkungan Gadon, Kelurahan Mengwitani pada Rabu (10/9).

Tim gabungan terus melakukan pencarian di lokasi, sementara Desa Adat Beringkit menggelar ritual adat untuk mendoakan para korban.

Desa Adat Beringkit menggelar ritual Mecaru Guru Piduka dan Bendu Piduka di lokasi kejadian. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.