
balitribune.co.id | Tabanan - Garase perusahaan penyewaan mobil milik PT Lipuri Jagadh di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri terbakar pada Minggu (22/6) dini hari. Dua orang mengalami luka bakar dalam peristiwa itu, seorang di antaranya mengalami luka bakar serius.
Tidak hanya itu, enam unit mobil di garase turut terbakar dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 02.00 Wita tersebut.
Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sukadana, mengonfirmasi kebakaran tersebut. “Dua orang mengalami luka bakar. Yang satunya luka serius. Sudah dibawa ke RSUD Tabanan,” katanya.
Dua korban yang mengalami luka bakar dalam peristiwa ini bernama Topan Tatas Pradana (33) dan Fajar Sekti Seno Nugroho (23) dari Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.
Dari kedua korban yang merupakan karyawan perusahaan itu, Topan mengalami luka bakar serius. Sementara Fajar mengalami luka bakar ringan di bagian wajahnya. Keduanya dibawa ke RSUD Tabanan untuk mendapatkan penanganan medis awal.
“Keduanya dibawa ke RSUD Tabanan,” ujar Kapolsek.
Sebanyak tiga unit mobil pemadam kabakaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan dikerahkan ke lokasi kejadian. Kobaran api baru bisa dikendalikan sekitar pukul 03.30 Wita. Dugaan sementara, kebakaran itu dipicu kompor gas portabel yang meledak. Dugaan ini didasari keterangan salah satu saksi yakni Fajar. Saksi saat itu sedang memasak menggunakan kompor gas portabel. Tiba-tiba kompot itu meledak dan memicu kebakaran tersebut.
Sukadana menyebutkan, identifikasi awal telah dilakukan dengan melibatkan tim dari Polres Tabanan. Karena kebakaran baru bisa dipadamkan menjelang subuh, rencananya identifikasi tersebut akan dilanjutkan pada siang ini.
“Siang ini kemungkinan tim dari Polres akan melanjutkan identifikasi,” imbuh mantan Kabag Ops Polres Tabanan ini.
Masih dari hasil pemeriksaan sementara, enam mobil yang kebakaran dalam peristiwa ini yakni satu unit Toyota Land Cruiser, dan dua unit Toyota Haice. Selanjutnya dua unit Toyota Avanza dan satu unit Toyota Inova Xenix. Sedangkan total kerugian materi akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar.