Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Garpu Bali Keluhkan Sulitnya Dapat Rekomendasi Pasokan Ayam

Peternakan
DATANGI DISNAK - Ketua Garpu Bali, Sang Putu Sudarsana (tengah), saat mendatangi kantor Dinas Peternakan Provinsi Bali, Jumat (4/8).

BALI TRIBUNE - Kegelisahan menyelimuti para pengusaha lokal yang tergabung dalam Gabungan Rumah Potong Unggas (Garpu) Bali terkait sulitnya mendapatkan ijin atau rekomendasi pengadaan ayam potong di Bali. Hal itu diungkapkan Ketua Garpu Bali, Sang Putu Sudarsana ketika mendatangi Dinas Peternakan Provinsi Bali bersama beberapa anggotanya untuk mengadukan hal itu.

Sayangnya, Kadis Peternakan, Putu Sumantra, tidak ada di tempat. Dan menurut petugas yang menerima rombongan Garpu, petugas beralasan jika yang bersangkutan (Kadisnak, red) sudah pulang, apalagi Jum’at hari kerjanya pendek, kata petugas Disnak beralasan. “Sebenarnya tujuan kedatangan kami untuk meminta keadilan dari pemerintah terkait pengadaan ayam potong di Bali. Jadi kami tidak ingin adanya keberpihakan dinas pada satu kelompok tertentu dalam memberikan rekomendasi atau ijin, tapi rupanya kadis sudah pulang, padahal di papan kehadiran tertera Kadis dan Sekitarnya masih ditempat,” ujar Sudarsana dengan mimik kecewa, karena tidak berhasil menemui Kadisnaker, Jumat (4/8).

Apa yang disampaikan Sudarsana bukan tanpa alasan, pasalnya selama ini disinyalir rekomendasi pengadaan ayam potong di Bali dimonopoli oleh satu kelompok, ini jelas jelas memberatkan kelompok lain yang ingin juga berusaha. Disebutkan, langkah yang diambil Kadisnak dengan memberikan rekomendasi pada satu kelompok dianggap kurang tepat. “Kami ini pengusaha lokal yang juga ingin hidup dan berusaha, jangan sampai ada monopoli, pemerintah sebagai stakeholder jangan malah ikut mempersulit. Kalau tidak ke pemerintah kemana lagi kami mengadu,” tukasnya sembari menambahkan jangan sampai pihaknya selalu dijadikan kambing hitam, bahkan dianggap sebagai biang kerok rusaknya pasaran.

Disebutkan Sudarsana, persoalan yang dihadapi anggota yang tergabung dalam Garpu Bali antaranya, sulitnya mendapatkan ijin pasokan daging, sulitnya mendapatkan rekomendasi karena harus melalui pihak lain diluar Disnak, sulitnya menetapkan harga daging jika pasokan kurang. “Mestinya pemerintah dalam hal ini memudahkan dengan membuka ruang seluas luasnya bagi pengusaha lokal, jangan lantas menyerahkan kepada pihak lain, dimana keadilan bagi kami ini. Akibat adanya monopoli ini, kami kekurangan pasokan harga melambung, kami disalahkan. Biasanya harga dikisaran 17 ribu hingga Rp18 ribu, sekarang mencapai Rp24 ribu. Dan itupun harga dikandang. Harga dipasaran akhir akhir ini mencapai Rp 40 ribuan, harusnya Rp 30 ribuan dan ini kami disalahkan,” tukasnya.

Dengan adanya kenaikan harga daging ayam dipasaran jelas sangat merugikan masyarakat secara umum, pasalnya pasokan kurang, harga melambung, inflasi bisa terbentuk. Pihaknya menginginkan adanya kesetaraan dengan yang lain, jangan ada monopoli, dan jangan sampai ada dampak yang lebih luas lagi di masyarakat. “Prinsipnya yang kami inginkan adanya kesetaraan dalam pengelolaan ayam potong, kalau yang lain diberikan ijin kami juga, yang lain bisa import, kami juga, jadi tolong jangan kami dihalang halangi dengan monopoli usaha,” sebutnya.

Ia berharap dengan adanya rekomendasi itu, paling tidak Disnak memainkan perannya sebagai perwakilan pemerintah yang hadir dalam dunia usaha, bukan lantas ikut mempersulit. Justru yang membuat heran pihaknya, kewenangan pihak yang diberikan kuasa mengeluarkan rekomendasi melebihi kewenangan pemerintah. “Kalau begini lantas dimana wibawa pemerintah, kenapa mesti diserahkan kepada pihak lain rekomendasi itu. Kan seolah olah Kadis itu ada dibawah oknum tersebut,” sentil Sudarsana yang diamini anggotanya.

Menurutnya sebenarnya banyak persoalan yang pada akhirnya akan mencuat kepermukaan apabila Disnak tidak mengambil langkah langkah strategis terkait polemik yang membelit para pengusaha ataupun peternak, jadi katanya pihaknya menginginkan sinergitas serta penyelesaian persoalan ini secara komprehensif dari Dinas Peternakan Provinsi Bali, caranya dengan duduk bareng mencarikan solusinya. “Kita inginkan solusi dan sinergitas dalam menyelesaikan persoalan ini secara komprehensif. Ingat, Bali daerah tujuan pariwisata kita jaga sampai ada gejolak,” pungkasnya. Sedangkan dari tempat lain, Kadisnak yang coba dihubungi melalui selulernya ataupun melalui pesan singkat untuk dimintakan konfirmasi terkait persoalan ini belum memberikan jawabannya.

wartawan
Ayu Eka Agustini
Category

BKS LPD Dorong Digitalisasi untuk Tingkatkan Sistem Manajemen

balitribune.co.id | Gianyar - Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) Provinsi Bali menggelar rapat rutin di Toya Ubud Ecopark dan Waterfall, Rabu (5/2/2025). Acara ini dihadiri oleh perwakilan pengurus koperasi dan LPD se-Bali serta menghadirkan Rektor Sekolah Tinggi Komunikasi (STIKOM) Bali, Dr.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Resor Salah Satu Destinasi Menikmati Momen Hari Kasih Sayang

balitribune.co.id | DenpasarSuasana romantis menjadi tempat yang tepat untuk merayakan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day. Seperti diketahui, Februari merupakan bulan penuh cinta, atau yang lebih dikenal sebagai Valentine Day, merupakan waktu yang tepat untuk menciptakan momen indah bersama orang tersayang. 

Baca Selengkapnya icon click

Pegadaian Menghadirkan Fitur Produk Deposito Emas Melalui Aplikasi Pegadaian Digital

balitribune.co.id | JakartaSejak memperoleh perizinan untuk menjalankan kegiatan usaha Bulion, salah satu produk unggulan Bulion milik Pegadaian yaitu Deposito Emas sangat diminati oleh masyarakat. Tercatat hingga Januari 2025 jumlah saldo Deposito Emas sudah mencapai 118 Kilogram.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tidak Terima Lahannya Masuk Kawasan Lahan Sawah Dilindungi, Ketut Yasa Datangi DPRD Buleleng

balitribune.co.id | SingarajaMerespon pengaduan seorang warga yang tidak terima lahannya tetiba menjadi Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) dan Lahan Sawah Dilindungi (LSD), DPRD Buleleng mengutus salah satu anggotanya, Kadek Sumardika mendatangi lokasi di Jalan Pulau Komodo Kelurahan Banyuning, Singaraja.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.