Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Penuh Nuansa Budaya Bali

Bali Tribune / Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai

balitribune.co.id | BadungDiresmikannya Gedung VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada, Rabu (Buda Wage, Ukir) 9 November 2022 oleh Presiden RI, Bapak Ir, Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Bali Wayan Koster mendapatkan sambutan positif dari kalangan arsitek Bali, pelaku pariwisata dan seniman, karena Gedung VVIP ini memiliki konsep Wantilan dan ber-arsitektur Bali.

Nuansa seni dan budaya Bali sangat tampak di Gedung VVIP yang bertuliskan Aksara Bali dengan nama ‘Kreta Bhawana Sanggraha’, yang bermakna tempat persinggahan Pemimpin Dunia, dan kini telah dimanfaatkan sebagai tempat penyambutan kedatangan Kepala Negara dan Delegasi Presidensi G20.

Menurut Dosen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Dr.Eng. Ir. I Wayan Kastawan, ST., MA bahwa Gedung VVIP Kreta Bhawana Sanggraha dapat diwujudkan, setelah Pemerintah memberikan kepercayaan untuk mendesain pembangunan monumental di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster.

Desain Gedung VVIP Bandara yang berlokasi di Desa Adat Tuban tersebut, kata Wayan Kastawan telah mengambil ide besar dari tema Presidensi G20, yaitu ‘Recover Together, Recover Stronger’. “Tema Presidensi G20 memiliki nilai sosialnya, sehingga Saya mentransformasikan nilai – nilai sosial dalam tema Presidensi G20 tersebut kedalam bentuk bangunan yang dikolaborasikan dengan nilai – nilai arsitekur Bali, salah satunya bernama Wantilan,” ujar Arsitek ternama dari Bali ini.

Kastawan menjelaskan, Wantilan memiliki fungsi untuk tempat berkumpulnya masyarakat Adat Bali dalam kegiatan rapat (sangkep). Sehingga dari sanalah, Saya mendesain Gedung VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan gaya wantilan. “Saya harap, ketika Kepala Negara yang tergabung dalam G20 turun dari pesawat, Gedung VVIP ‘Kreta Bhawana Sanggraha’ sudah mengarahkan pandangan seseorang tentang kebesaran negara, karena gedung monumental berwarna putih ini menampilkan keunikan budaya Bali yang dapat kita lihat dari bentuk pintu berkarakter tradisional Bali sebagai perwujudan bahwa orang Bali memiliki keunggulan dibidang seni ukir dan seni patung,” ujar Wayan Kastawan sembari mengucapkan terimakasih kepada Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster yang telah memberikan arsitek asli Bali ruang untuk mensukseskan Presidensi G20.

Sementara, Chairwoman of Bali Hotels Association (BHA), Fransiska Handoko menyambut baik dan turut berbangga atas diresmikannya Gedung VVIP Kreta Bhawana Sanggraha di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Karena kalau dinilai secara dampak kepariwisataan, gedung ini adalah bagian dari fasilitas pendukung untuk menyambut para Tamu Negara atau dalam hal ini Kepala Negara dan Delegasi Presidensi G20 dengan memberikan kenyamanan dan kemanan setiba di Pulau Bali, yang tentu akan memberi kesan baik dan berdampak besar terhadap citra Bali yang dikenal sebagai tujuan utama pariwisata dunia.

Kata Fransiska Handoko, arsitektur gedung VVIP yang merepresentasikan perpaduan nilai-nilai dan kearifan lokal Bali dengan unsur-unsur modern ini juga Saya amati telah memiliki makna, bahwa Pemerintah, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali bersama seluruh elemen masyarakat Bali telah turut serta mengisi pembangunan dan mengikuti kemajuan zaman dengan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal Bali.

“Sehingga pembangunan Bali dalam konteks infrastruktur menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian utama untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan G20, khususnya Gedung VVIP Kreta Bhawana Sanggraha yang merupakan salah satu kebanggaan kita bersama. Semoga hal ini dapat memberikan kesan dan kenangan yang baik bagi para tamu kenegaraan maupun delegasi yang tiba di Bali demi meningkatkan citra pariwisata Bali,” jelas Chairwoman of BHA ini.

Sedangkan Dosen ISI Denpasar, I Made Sidia menyakini ada peran Gubernur Bali, Wayan Koster di dalam mewujudkan Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai yang tampil secara elegan dengan nuansa budaya Bali. Sehingga hal ini merupakan hasil kerja nyata para pemimpin di pusat dan di daerah, yang sudah dijalankan oleh Bapak Presiden RI bersama Menteri terkait dan Gubernur Bali sebelum hajatan Presidensi G20 dimulai.

Sehingga Presidensi G20 sangat memberikan vibrasi yang positif, karena kesenian budaya Bali betul – betul diangkat dan ditampilkan dihadapan dunia internasional. “Gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai sangat menekankan seni budaya Bali, kita bisa lihat baru turun dari pesawat, para Kepala Negara dan Delegasi Presidensi G20 sudah melihat Aksara Bali yang bertuliskan Kreta Bhawana Sanggraha, kemudian pintunya memiliki ukiran khas Bali, hingga ruangan Gedung VVIP tampil indah berkat hiasan seni lukis, dan ornamen khas Bali,” kata Made Sidia.

Tidak hanya Gedung VVIP Bandara yang tampil dengan nuansa budaya Bali, tapi ornamen Bali di lampu penerangan Jalan Tol Bali Mandara, kemudian sepanjang venue G20 terdapat jejeran penjor yang sangat indah, kian membuat Bali sangat luar biasa dan memperlihatkan sebagai pulau yang kaya akan kebudayaannya. “Seni Tradisi, Seni Kreasi, dan Seni Kontemporer Kolosal juga diangkat dalam ajang G20 dengan melibatkan para seniman yang totalnya mencapaI 3.000 lebih yang menyebar di beberapa venue G20 dan para seniman ini sudah tampil sejak pra Presidensi G20 atau lima bulan yang lalu sampai kegiatan Presidensi G20 usai,” ujar Made Sidia.

Untuk itu, Dalang Wayang Bali yang mengabdikan dirinya di Sanggar Paripurna ini memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo dan  Gubernur Bali, Wayan Koster yang benar – benar serius melakukan Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali di ajang Presidensi G20, yang tentu berdampak positif secara jangka panjang.

“Saya lihat Bapak Gubernur Wayan Koster menggunakan busana Adat Bali saat menyambut kedatangan Kepala Negara dan Delegasi Presidensi G20 yang diiringi dengan Tari Pendet. Jadi hal ini adalah keputusan dan kebijakan yang sangat tepat, sesuai dengan ajaran Trisakti Bung Karno, yaitu Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan yang diimplementasikan dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Sekaligus menjadi momentum untuk mempromosikan Bali kepada dunia, bahwa Bali memiliki keunikan dan kekayaan seni budaya yang sangat adi luhung,” pungkas Tokoh Seni asal Desa Bona, Kabupaten Gianyar ini. YUE

wartawan
YUE

Ganti Gas Saat Kompor Menyala, Dua Karyawan Rumah Makan Padang Mengalami Luka Bakar

balitribune.co.id | Tabanan - Dua orang karyawan rumah makan Padang di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk mengalami luka bakar. Satu di antaranya bahkan mengalami luka bakar dengan derajat serius karena terjadi pada bagian kepala dan sekujur tubuh.

Peristiwa itu terjadi di rumah makan Padang Surya Minang yang berada di lingkungan Banjar Jelijih Tegeh, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Jumat (22/8) sore.

Baca Selengkapnya icon click

Gaungkan Ruang Hijau sebagai “Benteng Terakhir” di Canggu

balitribune.co.id | Mangupura - Di tengah derasnya pembangunan di Bali, Jiwa Community Garden menggelar acara "Preserve Canggu’s Green Oasis – Jiwa Garden’s Membership Launch Day", Sabtu (23/8). Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi sebuah seruan kolektif: bagaimana menjaga ruang hijau sebagai penopang kehidupan di tengah urbanisasi pesat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tabrakan Maut di Jalur Denpasar-Gilimanuk, Satu Pengendara Motor Tewas

balitribune.co.id | Tabanan - Tabrakan maut terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk, lingkungan Banjar Bajera Kaja, Desa Bajera, Kecamatan Selamadeg pada Minggu (24/8) siang.

Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita itu, seorang pengendara motor tewas akibat tertabrak bus yang sedang melintas di jalurnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gaya Hidup Instan, Utang Mencekik: Pentingnya Literasi Keuangan di Era Digital

balitribune.co.id | Fenomena pinjaman online (pinjol) makin marak jadi solusi instan saat kantong sedang tipis. Dari beli gadget terbaru, nongkrong di kafe kekinian, sampai sekadar bayar ongkos ojek online semua bisa “beres” hanya dengan beberapa klik. Masalahnya, kepraktisan itu sering berujung pada jeratan bunga mencekik dan utang yang menumpuk.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.