Geliatkan Pariwisata Setelah Dihantam Pandemi Covid-19, Berharap Bandara Segera Dibuka | Bali Tribune
Diposting : 18 November 2020 05:53
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ PARIPURNA - Ketua DPRD Badung Putu Parwata didampingi Pjs Bupati Ketut Lihadnyana usai rapat paripurna DPRD Badung, Selasa (17/11/2020).
Balitribune.co.id | Mangupura - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung berharap penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai segera dibuka. Pasalnya, dengan dibukanya bandara tersebut maka “pergerakan” pariwisata akan terjadi yang dampaknya pada perekonomian masyarakat.
 
Ketua DPRD Badung Putu Parwata menyatakan Badung sebagai daerah pariwisata sangat berkepentingan kalau Bandara Internasional Ngurah Rai dibuka kembali pasca penutupan dampak dari Pandemi Covid-19.
 
“Kita fokus dalam pandemi ini, tetap ada pergerakan pariwisata. Tentunya kita menunggu regulasi pusat, semoga penerbangan tetap dibuka dan warga asing bisa masuk,” ujarnya usai rapat paripurna di gedung dewan, Selasa (17/11/2020).
 
Berdasarkan jawaban pemerintah terkait lima rancangan peraturan daerah (Ranperda) yang dibaca oleh Pjs Bupati Badung, I Ketut Lihadnyana, menurut Parwata sudah baik dan sesuai. Seperti rancangan APBD 2021 yang disebut realistis.
 
“Untuk APBD 2021 saat ini sudah realistis,” tegas Parwata.
 
Dikatakan untuk program mandatory dan program wajib sudah dipastikan tidak terganggu. Namun demikian, diakui pendapatan daerah tahun 2021 dirancang turun dari tahun sebelumnya karena dampak lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19.
 
“Program mandatory maupun prioritas mengacu pada pendapatan yang sangat menentukan program itu berjalan atau tidak,” ujar Parwata.
 
Sekretaris DPC PDIP Badung ini juga menyebut Pjs Bupati sejauh ini sudah mampu melangkah sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Badung. Hal ini berdasarkan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) dengan lima bidang prioritas. Yakni pangan, sandang, dan papan; kesehatan dan pendidikan; Jaminan sosial ketenagakerjaan; adat, seni, budaya, dan agama; serta pariwisata berikut infrastrukturnya. 
 
“Tadi masalah pariwisata itu jantungnya Badung. Ini harus mendapat perhatian. Tidak bisa kita abaikan. Baik itu wisata alam, buatan, maupun sebagainya. Jadi pemerintah sudah memberikan perhatian meskipun dalam situasi pandemi Covid-19,” jelasnya.
 
Sementara Pjs Bupati Badung menyeletuk, bahwa Pemerintah Kabupaten Badung tak hanya mendukung dibukanya penerbangan internasional. “Kita tidak hanya mendukung penerbangan itu dibuka, tapi juga berharap,” katanya.
 
Namun, sambung Lihadnyana hal itu harus dibarengi upaya penerapan Protokol Kesehatan. “Ini kita tidak bisa bicara parsial. Tatkala kita menunggu dibukanya penerbangan internasional, maka kita mempersiapkan diri terkait Protokol Kesehatan pada objek wisata dan industri pariwisata sudah berjalan dengan baik,” jelasnya.
 
Nah, untuk memastikan Prokes sudah siap, Kepala BKD Provinsi Bali ini mengaku telah melakukan verifikasi terkait penerapan Protokol Kesehatan tersebut. Hotel dan restoran termasuk objek wisata yang sudah terverifikasi akan diberikan stiker.
 
“Jika Protokol Kesehatan sudah diterapkan dengan baik, maka akan mempengaruhi image masyarakat. Karena ini kan pasar. Image pasar itu akan terbentuk bahwa Badung sudah siap untuk dikunjungi. Jadi, nanti akomodasi dan objek wisata yang sudah terverifikasi (Prokes) akan kita tempelkan stiker,” pungkas Lihadnyana.