Gianyar Hanya Kebagian 100 Rapid Test | Bali Tribune
Diposting : 30 March 2020 16:16
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 yakni Sekda Gianyar, I Kadek Wisnu Wijaya

balitribune.co.id | Gianyar - Pemerintah Kabupaten Gianyar mendapatkan 100 buah rapid test kit Corona (Covid-19) dari Pemerintah Provinsi Bali.  Jumlah tersebut dipastikan belum memenuhi kebutuhan terlebih  SOP penanganan pasien Covid-19 sangat ketat. Karena itu, palaksanan Rapid test ini diprioritaskan pada  warga yang katagori PDP,  tenaga kesehatan  yang berpotensi terpapar dan sisanya tracing atau pemeriksaan secara acak.

Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 yakni Sekda Gianyar, I Kadek Wisnu Wijaya, Senin (30/3) mengungkapkan, Pemkab Gianyar baru menerima 100 buah rapid test dari Pemprov Bali.  Mengingat kebutuhan sangat banyak, pihaknya berharap akan bantuan  tambahan rapid test.  Namuan demkian,  Pemkab Gianyar sendiri juga akan mencoba melakukan pemesanan dengan menggunakan angaran Kabupaten, hanya saja masih melakukan penjajagan karena sangat berkaitan dengan kualitas dan akurasinya. “Mudah-mudahan ini hanya tahap awal,  kita berharap ada bantuan tambahan tahap berikutnya,” harapnya.

Dengan jumlah yang terbatas ini, maka pelaksanaan Rapid test atau tes cepat pemeriksaan virus corona akan diprioritaskan bagi warga yang memang telah memiliki gejala dan pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19. Diantaranya, orangnya yang katagori PDP, tenaga kesehatan  yang berpotensi terpapar dan test secara acak kepada warga. “Jumlah pemeriksaan secara acak sudah kami lakukan. Bahkan jumlahnya sudah lebih dari 40 orang,” ungkapnya.

Terkait, warga Pekerja Mingran ( PMI) yang tiba sebelum  ada rapid test ini,  ditegaskan, tetap  melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari. Bilamana dalam masa isolasi mandiri itu tidak sakit, dipastikan yang bersangkutan dalam keadaan Aman. Sebaliknya, jika ada PMI yang k0ndisi sakit, dipastikan akan dilakukan rapid test. Kepada masyarakat, diharapkan tidak berlebihan  apalagi mengucilkan warga dan keluarga yang sedang menjalani masa karantina  ini. “Namun demikian, kami sudah mengantisipasi. Bila ada masyarakat belum menerima, Pemkab akan mengambilalih dan karantina di tempat yang sudah disediakan,“ tegasnya.

Sementara itu, di sejumlah desa di Gianyar mulai mendirikan  Posko Relawan Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran dan tindakan pencegahan. Di Desa Kemenuh, Posko ini digawangi 20 relawan dari berbagai unsur perangkat desa, tokoh masyarakat, sekaa teruna dan bidan desa.  “Relawan ini juga aktif melakukan penyemprotan di tempat umum, pasar dan rumah-rumah warga,” terang  Perbekel Kemenuh, Dewa Nyoman Neka yang dihubungi terpisah.

Mengenai pengawasan terhadap warga yang datang dari luar negeri, pihaknya juga sudah diintensifkan. Warga yang datang ini diberi sosialisasi dan dengan kesadaran bersedia isolasi mandiri selama 14 hari. "Warga ini dengan kesadaran isolasi diri, juga agar tidak mendapat tekanan psikologis dari lingkungan sekitar dan sama-sama nyaman di lingkungan rumah," jelasnya.

Selain memantau warga yang bekerja dari luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI), warga pendatang dari luar Bali, seperti dari Jawa atau Nusa Tenggara mendapat pantauan. "Ini sebagai langkah antisipasi, agar sama-waspada dan sekali lagi agar warga di lingkungannya merasa aman. Ini bukan menakut nakuti, dan kami sudah sosialisasi kepada warga dan juga kepada warga pendatang," pungkasnya.