balitribune.co.id | Gianyar - Menyusul nasib SMP lainnya, kini SMP Widya Suara Sukawati juga mulai paceklik siswa. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah siswanya terus menyusut. Tahun ini, sekolah milik Desa Adat Sukawati inipun terpaksa tidak membuka kelas 7 lantaran tersandung pembiayaan subsidi.
Bendesa Desa Adat Sukawati, I Made Sarwa, Minggu (23/7/2023), mengatakan SMP Widya Suara merupakan sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Widya Suara Sukawati milik desa adat Sukawati. Sekolah ini dibangun dengan tujuan untuk menampung generasi Sukawati yang tidak mendapatkan sekolah negeri agar tetap mendapatkan layanan pendidikan. Kini kondisinya menjadi berbeda
ketika pemerintah tancap gas n medirikan sejumlah SMP Negeri untuk.memastikan semua siswa tertampung di sekolah negeri.
"Jadinya ya begini. SMP Widya Suara pun dari tahun ketahun mengalami penyusutan jumlah siswa. Terakhir, tahun ajaran 2023/2024 hanya menerima 20 siswa yang mendaftar. Karena sudah tidak sesuai antara jumlah siswa, pihak yayasan dengan berat hati tidak menerima kelas 7. Hanya masih kelas 9 tiga kelas dan kelas 8 satu kelas," jelas I Made Sarwa.
Disebutkan, SMP Widya Suara Sukawati merupakan salah satu SMP Swasta yang menjadi favorite para siswa. Sebab sekolah ini cukup berhasil membina para siswanya untuk mendulang prestasi baik di tingkat kabupaten mau pun provinsi. Hal yang palinh dikenal lagi, agar tidak ada kesenjangan di kalangan siswa, sekolah ini menerapkan aturan ketat tidak memperbolehkan para siswa membawa motor ke sekolah.