Gubernur Rencanakan Pengembangan Pelabuhan Amed, Wujudkan Ekonomi Berbasis Kelautan | Bali Tribune
Diposting : 29 November 2020 21:52
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / Gubernur Koster saat kunjungan kerja di Amed, Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Pengembangan Pelabuhan Amed dalam waktu dekat ini akan mulai direncanakan. Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster di hadapan para nelayan, penyelam, hingga petani garam.

Berdasarkan berbagai potensi yang ada di Pantai Amed di Desa Purwakerti, Kabupaten Karangasem mendorong orang nomor satu di Bali ini mengembangkan kawasan tersebut yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Ia menyampaikan bahwa tahun 2021 sudah mulai ada perencanaan, dan desain dari Pelabuhan Amed, karena ini wujud keberpihakan di bidang perekonomian yang berbasis kelautan di Kabupaten Karangasem. Mengingat percepatan pembangunan di Karangasem sangat diperlukan, apalagi memiliki potensi yang sangat luar biasa, sehingga perlu dikembangkan agar betul betul bisa menyejahterakan masyarakat sekitar. 

Bahkan sekaligus memutus rantai kemiskinan maupun pengangguran di Kabupaten Karangasem. "Saya dari dulu semenjak dilantik menjadi Gubernur Bali, merencanakan pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi. Apalagi di wilayah pesisir laut ini, sangat saya pahami bahwa ini adalah wilayah berpotensial kelautannya, sehingga banyak nelayan maupun sumber daya di laut yang bisa diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucap Gubernur Koster saat kunjungan kerja ke Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (27/11).

Kunjungan ini disambut langsung oleh Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, dan Perbekel Desa Purwakerti, I Nengah Karyawan. Secara konsep, Koster menuturkan Pelabuhan Amed ini nantinya akan menjadi salah satu jalur penyebrangan transportasi logistik baik dari Ketapang Gilimanuk, Buleleng, Karangasem, hingga ke Nusa Tenggara Barat.

Selain dibangunnya pelabuhan, wilayah di Amed ini juga perlu ditata agar kawasannya indah, dan aktivitas nelayannya tetap berlangsung, kemudian menjadi destinasi wisata, hingga memiliki pengembangan kerajinan rakyat.

"Saya sudah bicara dengan Kadis Perhubungan lengkap dengan ahlinya, dan saya buat peta sumber ekonomi berbasis kelautan yang ada di pesisir Bali. Sehingga bisa kita kembangkan dan berdayakan untuk sentra perekonomian masyarakat berbasis kelautan," katanya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali, I Made Sudarsana melaporkan, di Kabupaten Karangasem ini memiliki 229 kelompok nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan jumlah anggota sebanyak 7.693 orang. Selanjutnya terdapat 43 kelompok pembudidaya ikan dengan anggota 566 orang, yang dilengkapi dengan 5 kelompok masyarakat pengawas dengan anggota 506 orang.

Guna menciptakan pendapatan baru masyarakat pesisir di Pantai Amed khususnya, maka dalam kesempatan ini juga akan menyerahkan bantuan benih abalon sebanyak 2.500 benih, yang secara simbolis diserahkan sebanyak 200 benih. 

"Kondisi Pantai Amed sejak ditanamnya terumbu karang buatan yang kemudian di kombinasikan dengan transplantasi terumbu karang, ternyata mampu menghasilkan ikan yang melimpah dan terumbu karang di Pantai Amed ini berkembang sangat bagus," jelasnya.