Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Gugatan Eks Dewan, Saksi Ahli: Gugat Tanah Bersertifikat Dibuktikan Melalui Hukum Pidana

Bali Tribune / Tim kuasa hukum tergugat dari H2B Law Office berpose bersama ketiga saksi di PN Denpasar
balitribune.co.id | DenpasarSidang gugatan perdata yang dilakukan oleh eks anggota DPRD Kabupaten Badung, I Made Dharma, SH dan kawan - kawan terus bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar. Dalam sidang lanjutan di PN Denpasar, Senin (14/8) lalu, pihak tergugat menghadirkan dua saksi ahli, yaitu Ahli Hukum Adat Bali Dr Ketut Sudantra, SH, MH dan Ahli Hukum Agraria Prof Dr Aslan Noor, SH, MH, CN. Kesaksian kedua saksi ahli ini saling bersesuaian untuk menguatkan dalil hukum dari pihak tergugat yang secara tegas menolak semua dalil - dalil gugatan penggugat.
 
Ketut Sudantra menjelaskan, perkawinan nyentana tidak pernah ada atau tidak mungkin terjadi kalau satu keluarga sudah memiliki anak laki - laki. Sementara Ni Wayan Rumpeng sudah memiliki empat orang saudara laki - laki, dan I Riyeg terbukti memiliki tiga orang istri yang tidak mungkin melakukan perkawinan nyentana.
 
"Dalam perkara ini, pihak penggugat mengklaim sebagai ahli waris dari hasil perkawinan nyentana. Sementara si perempuan yang disebut melakukan perkawinan nyentana itu ternyata bukan anak tunggal, tetapi memiliki empat orang saudara laki - laki yang bisa melanjutkan keturunan. Karena tujuan dari perkawinan nyentana adalah untuk penerus keturunan sebagai pelanjut keluarga yang bersangkutan. Atas dasar tujuan tersebut, maka tidak ada alasan dilakukannya perkawinan nyentana apabila keluarga tersebut sudah memiliki anak laki - laki sebagai penerus keturunan," ungkapnya
 
Selain itu ditambahkan keterangan dari para saksi, pihak penggugat sebagai ahli waris Ni Wayan Rumpeng juga tidak pernah memenuhi kewajiban atas warisan dari I Wayan Riyeg untuk palemahan, parahyangan dan pawongan. Hanya para tergugat yang menjaga, memelihara dan membiayai setiap odalan di Pura Dalem Balangan dari dahulu sampai sekarang. Sanggah kemulan untuk memuja roh leluhur (Dewa Hyang) I Riyeg, dan semua turunannya berada di rumah para tergugat, bukan di rumah para penggugat I Made Dharma dan kawan - kawan.
 
Sementara kesaksian Ahli Hukum Agraria dan Perundang - Undangan Aslan Noor menyatakan, ketentuan terkait tanah apabila gugatan didasarkan atas perkawinan nyentana yang tunduk pada hukum adat Bali, maka gugatan tersebut akan gugur karena hukum adat akan tidak bisa atau tidak mampu melawan hukum negara Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1960/UUPA. Sehingga hukum adat Bali hanya dapat diberlakukan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum nasional.
 
"Artinya, hukum adat hanya dapat diberlakukan dalam tiga hal, yaitu setiap ahli waris setuju untuk diberlakukan hukum adat dalam pembagian waris, setiap ahli waris harus ada hubungan darah dari laki-laki saja (patrilineal), dan pengadilan harus mengutamakan hukum nasional dibandingkan hukum adat Bali terkait dengan silsilah ahli waris yang dihubungkan dengan perkawinan nyentana yang tidak memiliki bukti dan harta warisannya," katanya.
 
Dijelaskan Aslan Noor, semua nama-nama yang tercantum dalam pipil, nama itulah yang mewarisi berdasarkan keturunan sedarah. Sedangkan menarik garis waris berdasarkan perkawinan nyentana yang bukan berdasarkan garis keturunan laki-laki (purusa), maka garis waris yang ditarik dari perempuan tidak memiliki hak waris semestinya.
 
Aslan Noor juga menguraikan Perbuatan Melawan Hukum Perdata tidak dapat disamakan dengan Perbuatan Melawan Hukum Pidana. Sehingga Perbuatan Melawan Hukum dalam ranah pidana tidak dapat menjadi objek persidangan perdata, apalagi sampai diputus oleh peradilan perdata, karena ini menyangkut ketentuan tentang kompetensi absolut, yaitu kewenangan substansi yang membedakan jenis peradilan di Indonesia, yang menganut pembagian bidang hukum. Gugatan dengan tuduhan pemalsuan silsilah keluarga, tindakan intimidasi dan adu domba tidak dapat diperiksa dan diputus dalam kamar atau ruang lingkup peradilan perdata, karena substansi pidana tidak tepat jika diproses pada peradilan perdata, karena melanggar kompetensi absolut sebagaimana digagas oleh konsep tree of law.
 
"Jika penggugat ingin menggugat tanah yang sudah bersertifikat diharuskan melalui pembuktian hukum pidana terlebih dahulu. Setelah ada putusan pidana yang berkekuatan hukum tetap, kemudian baru dapat diajukan gugatan perdata untuk membatalkan keabsahan sertifikat hak milik tersebut. Jika, belum ada putusan pidana, maka tidak dapat diajukan gugatan perdata untuk membatalkan sertifikat milik para tergugat," urainya.
 
Ketua Tim H2B Law Office selaku kuasa hukum tergugat H.I. Hasibuan, SH mengatakan, berdasarkan Hukum Adat Bali dalil gugatan dari penggugat Made Dharma dkk yang mendalilkan bahwa ada hubungan waris antara penggugat dengan tergugat disebabkan adanya perkawinan nyentana antara leluhur penggugat berdasarkan darah perempuan Ni Wayan Rumpeng, yang mana pihak tergugat menolak keras dalil dari pihak penggugat tersebut. Karena sampai pemeriksaan persidangan selesai, pihak penggugat sama sekali tidak memiliki selembar kertas pun yang membuktikan pihak penggugat sebagai pemilik tanah dan tidak dapat menunjukkan bukti - bukti sesuai Hukum Adat Bali atas adanya perkawinan nyentana tersebut. Malah yang ada 5 buah bukti surat milik penggugat Made Dharma dkk berupa Surat Pernyataan Silsilah Keluarga tanggal 11 Mei 2022, Surat Pernyataan Waris tanggal 11 Mei 2022, Surat Silsilah Keluarga I Riyeg (alm) tanggal 14 Mei 2001, Surat Keterangan Nomor : 470/101/Pem, tanggal 4 Agustus 2022, kesemuanya adalah surat – surat palsu yang di dalam pemeriksaan persidangan telah ditolak keberadaannya. Selain itu,  keasliannya oleh para saksi yang di dalam surat - surat palsu tersebut disebut namanya dan seolah – olah ikut menandatangani surat tersebut. Ternyata, pada saat persidangan pemeriksaan saksi mantan Lurah Jimbaran Nyoman Soka, BBA., dan Lurah Jimbaran I Wayan Kardiyasa, S.Pd., menyatakan bahwa surat tersebut palsu dengan menerbitkan Surat Pembatalan sesuai Surat Keterangan Reg. No. 470/179/IV/2023/Jimbaran tanggal 26 April 2023, yang ditandatangani oleh saksi Lurah Jimbaran dan Kelian Desa Adat Jimbaran.
 
"Kemudian pihak penggugat memasukkan sebagai bukti hukum surat -  surat yang diduga palsu sebagai dalil hukum untuk menguatkan gugatannya di dalam Surat Gugatan dalam perkara a quo Nomor 50/Pdt.G/2023/PN Dps. Oleh karena itu, Surat Gugatan dari Penggugat Nomor 50/Pdt.G/2023/PN Dps menjadi objek surat palsu dalam Laporan Polisi Nomor LP/B/208/IV/SPKT Polda Bali tanggal 19 April 2023, dan saat ini kelima surat palsu tersebut sedang diperiksa dalam proses penyelidikan sesuai Laporan Polisi Nomor LP/B/208/IV/SPKT Polda Bali  tanggal 19 April 2023. Sebagai terlapor adalah para Penggugat, I Made Dharma bersama 16 orang pihak para penggugat, yang ikut membantu membuat surat palsu tersebut," terangnya.
 
Sementaara tiga orang saksi, yaitu mantan Lurah Jimbaran Nyoman Soka dan Made Tarip Widharta, serta Lurah Jimbaran saat ini I Wayan Kardiyasa yang ditemui di PN Denpasar, ketiganya membenarkan bahwa surat yang dimiliki oleh para penggugat adalah diduga kuat surat palsu dan memohon agar majelis hakim yang memeriksa perkara ini memberikan putusan yang berkeadilan, dan jangan sampai memenangkan pihak penggugat. "Kami tidak tanda tangan surat itu. Kami harap majelis hakim memberikan keputusan yang seadil - adilnya," ujar Nyoman Soka.
wartawan
RAY
Category

Terobosan Dunia Balap Indonesia: Dua Jebolan Astra Honda Racing School Cetak Sejarah di MotoGP 2026

balitribune.co.id | Jakarta – Konsistensi PT Astra Honda Motor (AHM) membina pebalap muda melahirkan prestasi baru bagi Bangsa. Sejarah baru dipersembahkan untuk dunia balap Indonesia menyusul terpilihnya dua pebalap lulusan Astra Honda Racing School (AHRS) untuk berlaga di gelaran MotoGP 2026.

Baca Selengkapnya icon click

HAI Badung GASS Menuju Jamnas Honda ADV Indonesia IV dan Honda Bikers Day 2025

Balitribune.co.id | Denpasar – Sebagai bentuk nyata semangat brotherhood dan solidaritas antar anggota komunitas, Honda ADV Indonesia (HAI) Badung Chapter melepas 15 member-nya untuk melakukan touring menuju Jambore Nasional (Jamnas) ke-IV Honda ADV Indonesia yang digelar di Kuningan, Jawa Barat pada 8 November 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Komitmen Kuat Jaga Stabilitas Harga Menjelang Hari Raya, Bupati Bangli Pimpin Rapat High Level Meeting TPID dan TP2DD B

balitribune.co.id | Bangli - Bupati Bangli SN Sedana Arta, memimpin Rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Bangli Tahun 2025. Pertemuan penting ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi dan menjaga stabilitas harga, khususnya menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh pada bulan November 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Pohon Tumbang di Pura Penataran Ped, Seorang Pemedek Tewas, Lima Luka-luka

balitribune.co.id | Semarapura - Pohon gepah yang tumbuh di Pura Segara Penataran Ped, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida mendadak tumbang, Rabu (5/11) malam. Pohon berukuran besar itu, menimpa beberapa pemedek yang kebetulan berada di pura tersebut untuk melakukan persembahyangan purnama. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dari musibah tersebut.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jadikan Nusa Penida 'Green Island', Bupati Klungkung Ajak Warga Stop Buang Sampah Sembarangan

balitribune.co.id | Semarapura - Mari bersama-sama peduli kebersihan lingkungan jangan membuang sampah sembarangan agar Nusa Penida selalu bersih dari sampah. Hal tersebut disampaikan Bupati Klungkung, I Made Satria saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Waste Management Ecosystem di Mandawa Creative Speace Amerta Penida, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (6/11/). 

Baca Selengkapnya icon click

Dekranasda Tabanan Tampilkan Karya Triwastra dalam Bali Fashion Week 2025 Season 1

balitribune.co.id | Tabanan - Selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya diwakili Ny. Budiasih Dirga menghadiri ajang Dekranasda Bali Fashion Week 2025 Season 1, yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (4/11). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.