Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Gunung Agung Erupsi Lagi, Belasan Hektar Tanaman Undis Terancam Gagal Panen

Bali Tribune/ MASTER – Seorang petani terpaksa memanen Undisnya lebih awal sebelum rusak oleh paparan abu vulkanik dari letusan Gunung Agung
balitribune.co.id | Amlapura - Erupsi Gunung Agung yang terjadi lebih dari empat kali dalam sebulan terakhir ini mulai mengkhawatirkan para petani, Selasa (30/4) sekitar pukul 05.35 Wita, Gunung Agung kembali erupsi menghembuskan kolom abu vulkanik keudara hingga ketingian 1000 meter di atas permukaan kawah, beberapa jam kemudian sejumlah daerah di Kecamatan Kubu, terparah di Desa Tulamben, terpapar abu vulkanik dengan intensitas sedang hingga tebal.
 
Berdasarkan Magma Volcano Eruption Notice (VEN) yang dikeluarkan oleh PVMBG Kementrian ESDM, erupsi yang terjadi Selasa kemarin berkekuatan amplitudo maksimum 25 mm dengan durasi letusan 2 menit dan 15 detik, dimana kolom abu vulkanik conding mengarah ke timur, sehingga sejumlah wilayah di Kecamatan Abang dan Kubu terpapar abu vulkanik. Pun demikian dengan Magma Volcano Activity Report (VAR) PVMBG, dalam 12 jam terakhir terekam sebanyak 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 10 mm berdurasi 2 menit dan 35 detik, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa tektonik jauh dan 1 kali letusan.
 
Dari pantauan koran ini di Kecamatan Kubu, Selasa kemarin, hujan abu dengan intensitas sedang hingga tebal terjadi di Banjar Dinas Batudawa Kaja, Desa Tulamben. Paparan abu vulkanik ini cukup membuat para petani di desa ini khawatir, pasalnya belasan hektar lahan pertanian Undis atau Kedelai Hitam yang menjadi penghasilan utama petani di wilayah ini terancaam gagal panen setelah terpapar abu vulkanik. 
 
Beberapa petani mengaku tanaman Undis dikenal sangat sensitif terhadap paparan abu, jadi jika setelah erupsi ini tidak turun hujan maka belasan hektar lahan Undis ini bisa layu dan buahnya berguguran. “Tanaman Undis tidak bisa bertahan lama kalau sudah terkena abu vulkanik, kalau tidak ada hujan pohon undis bisa mengering, buang dan daunnya langsung berguguran,” ungkap Ni Komang Muryani, salah seorang petani di Batudawa Kaja yang ditemui kemarin. 
 
Karena tidak mau rugi lebih banyak, Muryani dan petani lainnya mengaku terpaksa harus memanen Undis mereka lebih awal sebelum rusak. Diakuinya ada puluhan hektar tanaman Undis yang ada di desanya, karena memang Undis menjadi komoditi pertanian utama sehingga ini juga menjadi pemnghasilan utama para petani di desa ini. “Sebagian besar terpapar abu vulkanik pak! Ini menjadi penghasilan utama keluarga kami dan seluruh petani di sini. Kalau ini rusak dan gagal panen, kami bingung nantinya mau makan apa,” kesahnya. 
 
Selain di Batudawa, obyek wisiata Pantai Tulamben juga terpapar abu vulkanik, dan ini cukup mengganggu aktifitas para wisatawan di obyek wisata ini, termasuk para siswa yang berangkat kesekolah juga terganggu oleh paparan abu vulkanik, ditambah lagi banyak siswa yang tidak mengenakan masker. 
wartawan
Redaksi
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Hadirkan Super Deal Akhir Tahun “Astra Honda Vaganz"

balitribune.co.id | Denpasar – Guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Bali, khususnya karyawan Grup Astra Bali, Astra Motor Bali menghadirkan program super deal akhir tahun bertajuk “Astra Honda Vaganza”. Program ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus komitmen Astra Motor Bali dalam mempermudah kepemilikan sepeda motor Honda menjelang penutupan tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Empat Kapolres dan Dua Direktur Polda Bali Diganti

balitribune.co.id | Denpasar - Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Sebanyak 905 perwira Polri dimutasi mulai dari pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) sampai Brigadir Jendral Polisi (Brigjen Pol). Mutasi sebanyak ini berdasarkan tiga Surat Telegram Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo bernomor; ST/2781A/XII/KEP./2025, ST/2781B/XII/KEP./2025, dan ST/2781C/XII/KEP./2025,  tanggal 15 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jatiluwih: Ketika Pariwisata Bertumpu pada Sawah dan Kesejahteraan Petani

balitribune.co.id | Hamparan sawah terasering Jatiluwih, Tabanan, Bali, selama ini memikat mata dunia. Namun daya tarik kawasan ini bukan semata pada panorama hijau berundak yang fotogenik. Di baliknya, hidup sebuah sistem peradaban agraris berusia lebih dari seribu tahun: Subak. Sistem irigasi tradisional ini bukan hanya mengatur aliran air, tetapi juga mengikat hubungan sosial, nilai religius, serta keseimbangan ekologis masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.