BALI TRIBUNE - Bali United bakal melakoni laga tandang melawan PS Tira, Senin (30/4) di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta. Dalam laga nanti, pelatih kepala Bali United Widodo Cahyono Putro hanya membawa 19 pemain, dan bertolak ke Yogyakarta Sabtu (28/4) pagi ini.
Di bawah mistar, Widodo mempercayakan kepada Wawan Hendrawan dan Dicky, di barisan pertahanan ada Anh Byun Keon, Demerson, Andika Wijaya, dan Dias. Sedangkan di lini tengah terdapat Junius, Sutanto Tan, Yandi Sofyan, Martinus, Stefano Lilipaly, Milos, Agung dan Fadil Sausu. Sementara di barisan penyerangan ada Sukarja, Nick Vander Velden, Feby, Agus Nova dan Hamdi.
Praktis skuat Bali United menghadapi PS Tira akan diperkuat pemain yang selama ini dibangkucadangkan karena striker utamanya Ilija Spasojevic dan Ricky Fajrin memperkuat timnas, sedangkan Yabes dan Irfan Bachdim kondisinya masih belum fit usai menghadapi Global Cebu di laga AFC Cup 2018 lalu.
Seperti misalnya Yandi Sofyan, mulai mendapat perhatian diturunkan oleh Pelatih Kepala Bali United, Widodo Cahyono Putro menggantikan posisi Spaso. Opsi target man untuk membongkar barisan belakang PS Tira, sekaligus spesialis menjebol gawang lawan nantinya.
Apalagi dari lima pertandingan yang dijalani Serdadu Tridatu, Spaso baru mencetak 1 gol. Padahal dari sisi peluang sudah tidak bisa diragukan lagi karena saking banyaknya. "Kami akan tetap berikan Yandi Sofyan di beberapa pertandingan berikutnya. Dengan harapan chemistry tetap dijaga," ungkap Widodo, Jumat (27/4).
Dengan masih bermainnya Spaso di timnas dalam laga Anniversary PSSI, kata Widodo kesempatan baik bagi Yandi untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Bahkan dia berharap pemain lainnya juga siap jika nantinya diturunkan.
"Makanya semua pemain kami harapkan siap, termasuk Yandi Sofyan. Jadi, kami tidak lagi khawatir soal lini depan, jika memang ada dipanggil timnas nantinya," terang Widodo dan berharap seluruh pemain agar tetap meningkatkan kualitas individu.
Sementara itu Yandi Sofyan Munawar mengakui sebelum main selalu mendapat arahan dari coach Widodo. Dalam arahannya diminta selalu berusaha membuka ruang di lini depan. "Instruksinya seperti itu, saya selalu diminta aktif buka ruang dan semaksimal mungkin di lini pertahanan lawan memanfaatkan peluang yang ada. Begitu mendapat peluang jangan di sia-siakan peluang tersebut," tutur Yandi Sofyan.
Dengan jarang diberikan kesempatan, dan sekali mendapat kepercayaan langsung mencetak gol dengan bermain sekitar 10 menit, Yandi Sofyan bertekad untuk terus bersemangat dan memacu dirinya untuk lebih baik lagi.
Sementara itu menanggapi soal mulai hati-hatinya Bali United melakukan serangan ke barisan belakang lawan dari 2 pertandingan terakhir, menurut Widodo itu semua karena risiko menyerang dengan mobilitas tinggi, risiko kebobolan juga tinggi. Jika bermain mengedepankan defend dan bertahan memang risikonya gol sedikit. "Kita tinggal pilih saja. Makanya kita main efektif saja, baik menyerang dan bertahan memang dituntut harus seimbang. Kuat bertahan tidak mudah dibobol, sekali dapat kesempatan melakukan serangan harapannya harus dimaksimalkan jadi gol," tegas coach Widodo.