BALI TRIBUNE - Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menghadiri karya ngenteg linggih di Pura Dalem Angkah, Selemadeg Barat, Senin (11/9) lalu. Dalam sambutannya, Wabup Sanjaya mengapresiasi semangat dan kesungguhan krama atas pelaksanaan ritual dimaksud.
“Berhasil tidaknya sebuah yadnya tidak tergantung dari banyak atau sedikitnya jumlah KK dari sebuah desa adat. Niat, kesungguhan serta semangat gotong royong yang dilandasi sifat tulus ikhlas adalah kuncinya. Saya sangat kagum dan salut kepada masyarakat Angkah khususnya yang mampu bergotong royong sehingga terwujud pembangunan Pura Dalem yg megah ini serta mampu melaksanakan upacara yg sungguh besar," ucap Wabup Sanjaya.
Sementara itu, ketua panitia karya, I Nyoman Widura melaporkan, ritual itu dilaksanakan serangkaian dengan rampungnya perbaikan seluruh bangunan palinggih berikut penyengker serta kori agung. Dia mengatakan puncak ritual berlangsung pada rahina Anggara Kliwon Kulantir atau Selasa (12/9) kemarin.
"Upacara dilakukan sehubungan dengan rampungnya bangunan palinggih dan penyengker. Pengerjaan dilakukan secara bertahap dan bergotong royong sejak 4 tahun lalu . Warga Desa Pakraman Angkah juga sekaligus nangiang 2 buah tapakan Ida Batara berupa Rarung dan Rangda," ujarnya.
Dikatakan, ritual itu menghabiskan dana 600 juta rupiah yang didapat dari iuran kepala keluarga dan sumbangan dari donatur.
"Pura ini diempon oleh 300 KK dimana untuk upacara ini setiap KK dikenakan iuran 1.2 juta. Sisa biaya didapatkan dari sumbangan donatur," tukasnya.
Ritual ini dipuput Ida Peranda Tamansari Tabanan, prosesi nyejer akan dilakukan hingga 15 september nanti untuk kemudian dilanjutkan dengan upacara Ngusaba Desa dan Ngusaba Nini di Pura Puseh pada 15 Oktober mendatang.
Seusai melakukan persembahyangan Wabup Sanjaya juga mengikuti upacara mendem pedagingan.