Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Hama Tikus Serang 107 Ha Sawah

Bali Tribune/HAMA TIKUS - Beberapa waktu lalu petugas Dinas Pertanian dan Pangan Badung saat melakukan pengeropyokan hama tikus bersama petani.
Balitribune.co.id | Mangupura - Serangan hama tikus mulai mengganas di Kabupaten Badung. Sejumlah subak di Gumi Keris melaporkan sawahnya dirusak binatang pengerat tersebut. Total laporan yang masuk ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung sawah yang rusak diserang hama tikus sudah mencapai 107 hektar.
 
Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) Badung yang membenarkan banyaknya serangan hama tikus ini  mengaku sudah mengambil langkah-langkah nyata untuk menyelamatkan tanaman padi dari petani.
 
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Made Wijaya menyatakan untuk membantu petani dalam menghadapi serangan hama tikus, pihaknya sudah menggencarkan gerakan pengendalian (Gerdal) melibatkan sejumlah pihak.
 
“Iya, sejak beberapa bulan yang lalu kami memang banyak mendapatkan laporan serangan hama tikus dari petani,” ujarnya, Rabu (8/10/2020).
 
Serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) ini tidak hanya di wilayah Badung, namun juga terjadi di luar Badung.
 
“Atas laporan tersebut kami sudah menurunkan POPT utk melakukan pengamatan dan upaya-upaya pengendalian," kata Wijana.
 
Berdasarkan data serangan hama tikus tercatat 107 hektare, tersebar di Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi dan Kuta Utara. Faktor penyebab serangan OPT, antara lain kemampuan adaptasi OPT, penanaman varietas yang sama terus menerus, perubahan iklim, perubahan ekosistem termasuk alih fungsi lahan dan hilangnya musuh alami OPT. 
 
"Untuk mengatasi hal itu kami sudah melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal),” jelasnya.
 
Gerdal yang dimaksud  melibatkan krama subak berupa pengeropyokan, pengasapan dan pemasangan racun tikus dan sebelumnya sudah dilakukan upaya niskala sesuai keyakinan masyarakat.
 
“Dalam menghadapi hama tikus ini, kami juga melakukan upaya niskala dengan melaksanakan upacara,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini.
 
Upaya niskala yang tengah dirancang yakni upacara ngaben bikul (ngaben tikus). Untuk pelaksanaan upacara ini, pihaknya mengaku sudah koordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Bapenda/Pasedahan Agung serta Majelis Madya Subak. Menurut rencana ngaben bikul akan dilaksanakan sekitar bulan November yang akan datang.
 
Selain itu pihaknya juga sedang menjajaki untuk memanfaatkan musuh alami tikus yaitu burung hantu yang terbukti mampu menekan populasi tikus. Di beberapa daerah, penggunaan burung hantu sebagai musuh alami tikus sudah dilakukan. Jenis burung hantu yang digunakan yakni Tyto Alba.
 
“Selain itu kami juga mengimbau petani untuk tetap melaporkan serangan OPT kepada penyuluh. Sehingga bisa dilakukan tindakan lebih lanjut,” tukasnya.
wartawan
I Made Darna
Category

Astra Motor Bali Hadirkan Super Deal Akhir Tahun “Astra Honda Vaganz"

balitribune.co.id | Denpasar – Guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Bali, khususnya karyawan Grup Astra Bali, Astra Motor Bali menghadirkan program super deal akhir tahun bertajuk “Astra Honda Vaganza”. Program ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus komitmen Astra Motor Bali dalam mempermudah kepemilikan sepeda motor Honda menjelang penutupan tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Empat Kapolres dan Dua Direktur Polda Bali Diganti

balitribune.co.id | Denpasar - Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Sebanyak 905 perwira Polri dimutasi mulai dari pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) sampai Brigadir Jendral Polisi (Brigjen Pol). Mutasi sebanyak ini berdasarkan tiga Surat Telegram Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo bernomor; ST/2781A/XII/KEP./2025, ST/2781B/XII/KEP./2025, dan ST/2781C/XII/KEP./2025,  tanggal 15 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jatiluwih: Ketika Pariwisata Bertumpu pada Sawah dan Kesejahteraan Petani

balitribune.co.id | Hamparan sawah terasering Jatiluwih, Tabanan, Bali, selama ini memikat mata dunia. Namun daya tarik kawasan ini bukan semata pada panorama hijau berundak yang fotogenik. Di baliknya, hidup sebuah sistem peradaban agraris berusia lebih dari seribu tahun: Subak. Sistem irigasi tradisional ini bukan hanya mengatur aliran air, tetapi juga mengikat hubungan sosial, nilai religius, serta keseimbangan ekologis masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.