BALI TRIBUNE - Untuk mendapatkan kwalitas fisik sesuai standar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli telah melakukan test beton pembanguan pasar loka crana dengan melibatkan ahli dari Politeknik Unud, Minggu (10/12). Namun sayang dalam uji beton itu tidak mengundang kalangan anggota Komisi III DPRD Bangli yang selama ini paling getol meminta dilakukan uji beton. ”Kita tidak diundang dalam uji beton itu, sehingga kita tidak tahu mekanisme uji beton dilapangan” jelas anggota komisi III DPRD Bangli, I Wayan Subagan, Selasa (12/12).
Lanjut Subagan uji beton memang layak dilakukan untuk mengetahui kwalitas pekerjaan yang dilakukan rekanan. Tentu untuk uji beton yang dilakukan ahli, mekanismenya ahli yang menentukan secara acak bagian strukuruk bagian yang di test. “Kita tidak mau justru yang menentukan titik struktur yang akan dites malah pihak rekanan,” sebut politisi dari PDIP ini.
Untuk lebih validnya hasil, maka pihaknya berharap dialkukan test kembali dengan menyasar seluruh struktur bangunan, dan jika hasil test menujukan dibawah kwalitas maka layak untuk dibongkar. ”Kita tidak mau main- main dengan kwalitas, apalagi bagunan itu untuk pasar yang sudah barang tentu nantinya memilki bebanya berat,” sebutnya.
Anggota Komisi III DPRD Bangli I Made Sudiasa tidak ingin dalam pelaksanan test uji beton terjadi ibarat ada penggiringan, artinya titik yang dijadikan sample harus ditentukan oleh penguji dan bukan diarahkan oleh rekanan. ”Kalau diarahkan tentu hasilnya pasti sesuai kwalitas, biar lebih fair lagi seluruh baik itu balok, plat, kolong ditest,” ujarnya.
Dewan dari Fraksi Demokrat ini berharap nantinya untuk hasil secara keseluruhan bisa disampaikan, sehingga kita mengetahui sejauh mana kwalitas dari struktur banguan pasar loka crana.