Diposting : 22 April 2020 01:14
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung Nyoman Suwirta selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, di hadapan Wartawan, Selasa (21/4), menyebutkan kondisi Klungkung ke depan makin mengkawatirkan dengan adanya penambahan pasien positif Covid 19 di Klungkung lagi 6 orang.
Hal itu menurut Bupati Suwirta sesuai dengan hasil pemeriksaan yang di Tes baik yang OTG, ODP sebanyak 71 orang dari jumlah total 83 yang harus diperiksa Rapid Tes di GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung Selasa (21/4). “Dari hasil pemeriksaan Rapid Tes yang dilaksanakan di GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung dari yang diperiksa sebanyak 71 orang ternyata ada ditemukan 6 orang positif Covid 19. Dari semua yang dinyatakan positif 6 orang ini semuanya langsung dimasukkan keruang isolasi khusus Covid 19 di RSU Klungkung,” ujar Bupati Suwirta dibenarkan oleh Kadiskes dr Adi Swapatni.
Lebih lanjut disebutkan, sisanya dari rencana 83 orang yang akan diperiksa akan disusul dalam pemeriksaan Rapid Tes berikutnya. ”Dengan adanya positif Virus Covid-19 lagi 6 orang, kini total warga Klungkung positif terpapar Virus Covid 19 ada 11 orang. Bagi para PMI yang wajib diperiksa Rapid Tes ternyata tidak datang nanti akan ditindaklanjuti oleh petugas dan diperiksa rapid Tes berikutnya,” terangnya.
Terkait temuan 6 orang warga PMI Klungkung yang positif terpapar Virus Covid 19, saat diperiksa Rapid Tes di GOR Swecapura, menurut Dirut RSU Klungkung menyebutkan ke 6 orang tersebut masih diisolasi dan belum diambil pemeriksaan Swab tesnya. “Belum diswab ke 6 orang tersebut,mungkin besok baru diambil swabnya,” ujar dr Nyoman Kesuma.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Bupati KLungkung Nyoman Suwirta selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, dihadapan media sempat menyebutkan mengakui ada salah seorang ASN di Klungkung yang kini sudah positif menderita Corona Virus Covid 19. Hal itu menurutnya kalau ASN Pemkab Klungkung yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut, diduga tertular dari anaknya yang Pekerja Migran PMI.