Hasil Seleksi Komisioner KIP Bali "Digugat" | Bali Tribune
Diposting : 29 March 2016 11:36
San Edison - Bali Tribune
Made Sumberjaya

Denpasar, Bali Tribune

Keputusan Komisi I DPRD Provinsi Bali meloloskan lima calon komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Bali sesuai hasil fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) pada 24 Maret lalu, menuai 'gugatan'. Pasalnya, keputusan dewan tersebut dituding syarat kongkalikong serta tidak menunjukkan transparansi kepada publik.

Gugatan sekaligus tudingan tersebut dilontarkan Made Sumberjaya, salah satu calon komisioner KIP Bali yang gagal dalam fit and proper test yang dilaksanakan dewan. Menurut Sumberjaya, ada beberapa hal yang patut dipertanyakan terkait hasil fit and proper test yang diputuskan oleh Komisi I DPRD Provinsi Bali.

"Terus terang kami sangat kecewa, bukan karena kami tidak lolos. Kami kecewa karena justru penentuan hasil fit and proper test yang dilakukan oleh dewan terkesan tidak transparan. Padahal, KIP sendiri sesungguhnya adalah sebuah lembaga yang paling depan dalam urusan transparansi informasi," ujar Sumberjaya, di Denpasar, Senin (28/3).

Kekecewaan lainnya, menurut dia, dalam proses fit and proper test tersebut ada calon anggota komisioner KIP yang memiliki hubungan keluarga dekat dengan salah satu anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali. "Apapun argumentasinya, jelas di sana ada keputusan yang diambil lebih karena hubungan emosional seperti ini," tegas Sumberjaya, yang berprofesi sebagai kontraktor ini.

Hal lain yang ia sesalkan adalah, penentuan lima komisioner terpilih yang kabarnya tak mencermati hasil wawancara, psikotes, serta dinamika kelompok yang dilakukan Panitia Seleksi Calon Komisioner KIP Bali. "Kita pertanyakan, mengapa yang hasilnya bagus dalam tes yang dilakukan oleh Panitia Seleksi, justru tidak lolos dalam fit and proper test di dewan. Kita curiga, memang benar ada calon titipan di sana," tudingnya.

Mencermati kondisi ini, ia meminta kepada Gubernur Bali agar tak terburu-buru menetapkan lima komisioner KIP Bali terpilih. "Kalau bisa, harus dicek kembali hasil fit and proper test oleh dewan. Dewan harus buka itu, sehingga tidak terkesan ada permainan, sebagaimana dikhawatirkan sebelumnya," kata Sumberjaya.

Seperti diketahui, 10 calon komisioner KIP Bali menjalani fit and proper test, di Gedung DPRD Provinsi Bali, Kamis (24/3) lalu. Mereka adalah Gede Agus Astapa, IGA GA Widiana Kepakisan, Made Wijaya, Nyoman Gede Legawa Partha, Made Sumberjaya, IGN Wirajasa, Ketut Suharya Wiyasa, Made Suta, Dewa Gede Agung Wiradarma dan Wayan Nuada.

Dalam proses seleksi akhir tersebut, dewan memilih lima komisioner yang dipandang memiliki integritas dan kapasitas untuk duduk sebagai komisioner KIP Bali. Kelima nama calon komisioner yang lolos dalam sesi fit and proper test tersebut, masing-masing adalah Gede Agus Astapa (skor 700), IGA GA Widiana Kepakisan (skor 675), Made Wijaya (skor 650), IGN Wirajasa (skor 625), dan Ketut Suharya Wiyasa (skor 625).

Dari kelima calon komisioner yang lolos, tiga di antaranya adalah calon petahana, masing-masing Gede Agus Astapa, IGA GA Widiana Kepakisan dan IGN Wirajasa. Sementara satu lagi calon petahana, Nyoman Gede Legawa Partha, gagal dalam seleksi tahap akhir oleh wakil rakyat ini.