balitribune.co.id | Tabanan - Bisnis biliar saat ini semakin dilirik pengusaha, karena fasilitas untuk mendukung kegiatan olahraga tersebut banyak digunakan oleh generasi muda. Permainan yang menggunakan bola kecil dan tongkat panjang di atas meja persegi panjang berlapis kain laken ini tidak hanya berpotensi meraih keuntungan, tetapi juga dapat memberikan kontribusi untuk perkembangan olahraga biliar atau bola sodok.
Olahraga biliar pun sudah menjadi gaya hidup baik bagi pebiliar pofesional maupun pemula. Hal inilah yang mendorong munculnya bisnis biliar tidak hanya di kota-kota besar juga hingga ke tingkat kabupaten. Seperti yang berkembang di Kabupaten Tabanan, dimana menjadi salah satu episentrum Pusat Latihan Kabupaten (PuslatKab) Cabang Olahraga Billiar menjadi peluang usaha.
Pemilik 8 Spins Billiard, Bang Anto di seputaran Jalan Dr. Soekarno, Kediri, Tabanan, Minggu (5/1) mengatakan, minat olahraga biliar di kalangan anak muda mendorongnya membuka bisnis ini. "Kabupaten Tabanan menjadi lokasi pertama karena potensi Tabanan cukup tinggi. Selain minimnya fasilitas biliar di Tabanan, tingginya animo masyarakat khususnya Gen Z bermain biliar menjadi alasan kuat bisnis ini dikembangkan. Tabanan masih langka lokasi untuk pecinta biliar yang kekinian dan Instagrammable. Sehingga kami hadirkan fasilitas biliar," jelasnya.
Tempat bermain bola sodok ini dilengkapi dengan 8 table. Fasilitas olahraga biliar tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap perkembangan industri biliar, selain itu juga dapat mengembangkan prestasi atlet khususnya biliar di Kabupaten Tabanan. "Kami harapkan dapat membantu anak muda untuk berkreasi ke hal yang positif, selain itu juga dapat menjaring bibit-bibit pebiliar di Tabanan. Sehingga dapat berkancah ke nasional dalam bidang olahraga. Sehingga dapat menjaga asa biliar agar tetap kompetitif kedepannya," harapnya.