Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Hidup Ekstra Normal

Bali Tribune / Putu Suasta - Alumnus Fisipol UGM dan Universitas Cornell

balitribune.co.id | HIDUP ialah perubahan. Dari sinilah barangkali muncul ungkapan klasik, yang abadi ialah perubahan. Siap tak siap, orang harus berani menghadapi situasi tersebut. bahkan juga alam sekali pun, selalu berubah. Dari sini juga barangkali muncul ungkapan klasik pula, alam menemukan jalannya sendiri. Baik alam maupun manusia harus menerima perubahan sebagai sebuah keniscayaan. Mental untuk kesiapan menerima perubahan yang terjadi harus dididik sedini mungkin. Tanpa sikap itu, umat manusia akan tergagap menghadapi perubahan.

Semula orang menyangka virus corona hanya menginfeksi orang-orang di Wuhan, China, Desember 2019 lalu, dan orang-orang di dunia menganggap hal itu sebagai epidemi lokal sebagai akibat ghaya hidup yang belakangan berkembang menjadi dugaan-dugaan yang lebih lagi seperti senjata biologis atau simpanan hasil riset di laboratorium yang sengaja tak sengaja terlepas dan menginfeksi orang-orang di Wuhan.

Namun tahu-tahu—dalan hitungan bulan—merambah keluar Wuhan. Mula-mula corona menginfeksi  ke negara-negara sekitarnya, lantas menginfeksi dunia mulai Maret 2020 hingga hari ini. orang-orang mulai panik dengan ketiba-tibaan yang tak pernah mereka sangka-sangka.   Indonesia secara resmi (diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo) mulai terinfeksi pada 2 Maret 2020 lalu. Akibat virus corona ini, populer dengan sebutan Covid-19, banyak korban berjatuhan.

Update corona dunia per 31 Me 2020 sebagaimana dilansir Compas.com, Minggu, 31 Mei 2020, mengungkapkan: 6,1 juta orang yang terinfeksi, 2,73 juta orang sembuh dan 370.918 meninggal. Terdapat 213 negara dan wilayah seluruh dunia yang telah melaporkan Covid-19. Sementara khusus Indonesia, update corona per 30 Me 2020 menyebutkan, jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 di tanah air hingga Sabtu (30/5/2020) adalah 25.773 kasus. Total pasien sembuh hingga saat ini  di Indonesia (30/5/2020) adalah 7.015; pasien meninggal dunia sebanyak 1.573.  

Indonesia menempati urutan ke-33 dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak di dunia. Sementara di Asia, Indonesia menempati urutan ke-12, selisih ribuan angka di bawah Singapura, Uni Emirat Arab dan Kuwait. Berikut urutan konfirmasi pasien Covid-19 mulai dari yang paling banyak, yakni: AS, Brasil, Rusia, Spanyol, Inggirs, Italia, Perancis, Jerman, India, Turki, Peru, Iran, Chili, Kanada, Meksiko dan Arab Saudi.

Telah 6 bulan kasus corona merebak di dunia. Berbagai wacana dan data serta berbagai dugaan-dugaan yang melebar berkembang seputar kasus corona, mulai dari kemungkinan pembuatan vaksin anticorona, teori konspirasi, tumpangan politik praktis di dalam dan luar negeri, kepentingan bisnis dan sebagainya. Namun fakta bahwa corona masih tetap merenggut korban dari hari ke hari di seluruh dunia. memang ada beberapa negara yang ‘selamat’ dari terinfeksi dari virus ini seperti negara Vietnam, namun korban berjatuhan dan kerugian sosial ekonomi dan dampak psikologis tetap saja menimpa warga dunia.

Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Dr. Mike Ryan, telah memperingatkan bahwa dunia tetap beraa di tengah-tengah wabah virus corona ketika negara-negara terus berjuang untuk menahannya dan banyak negara juga dengan cepat membuka kembali roda perekonomiannya ketika kasusnya masih meningkat. Ryan, yang mengepalai Program Kedaruratan WHO lebih jauh mengeluarkan peringatan akan ancaman gelombang kedua kasus corona.

Puncak kedua virus corona diproyeksikan terjadi dengan ciri-ciri temuan kasus positif Covid-19 masih tinggi, namun ada lonjakan tajam infeksi virus corona yang muncul secara tiba-tiba. Puncak kedua pandemi corona ditenggarai tidak rapi atau terpola laiknya gelombang pandemi. Puncak kedua ini bisa muncul setelah tingkat infeksi penyakit Covid-19 mulai stabil.

Era New Normal

Ketika Covid-19 tak bisa diprediksi lagi kapan berakhirnya, maka orang-orang tak mungkin lagi tinggal menambah hari, minggu atau bulan untuk tinggal di rumah, bekerja dari rumah. Beberapa penelitian dari beberapa aspek, seperti psikologi, psikososial dan ekonomi mengungkapkan dampak yang kurang bagus saat berbulan-bulan tinggal di rumah dalam upaya memutus mata rantai Covid-19 ini. Terutama yang paling terdampak ialah aspek ekonomi. Selama aktivitas ekonomi di berbagai lini tak jalan, ini akan berpengaruh buruk bagi hampiur semua bidang kehidupan.

Maka dari itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun. Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. “Artinya, sampai ditemukan vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan,” kata Jokowi di Istana Merdeka , Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis, 7 Mei 2020.

Sejak pernyataan resmi Presiden Jokowi tentang ‘hidup berdamai dengan Covid-19, dan berharap agar roda ekonomi di negeri ini berputar secara bertahap, maka menyeruak kemudian wacana new normal (kenormalan baru). Apakah sesungguhnya new normal dan mengapa pilihan sikap itu diambil dan apa yang melatarbelakangi? Prof. Ir. Sudjarwadi M.Eng.Ph.D, Mantan Rektor UGM, memaparkan pemahaman new norma dengan gamblang.

Menurut Sudjarwadi, new normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yang sebelumnya tidak ada sebelum pandemi. Era ini adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home dan work from home atau pembatasan sosial yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Terutama sikap ini diberlakukan bagi mereka yang memerlukan aktivitas di luar rumah dapat bekerja dengan standar kesehatan yang ditetapkan. Jadi bukan sekadar bebas bergerombol atau keluyuran.

Pilihan sikap untuk mengambil kehidupan new normal adalah tiada lain untuk menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya. Adalah tidak mungkin warga terus-menerus bersembunyi di rumah tanpa kepastian yang menyebabkan kebangkrutan total, PHK massal dan kekacauan sosial. Karena bagaimanapun, jika aktivitas ekonomi berhenti maka negara tidak punya pemasukan , akibatnya negara juga tidak bisa mengurus rakyatnya.

Indonesia Bekerja

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh LSI Denny JA dengan memanfaatkan data dari tiga sumber yang digunakan, yakni; Data Gugus Tugas, data Worldometer dan data WHO, maka pada 5 Juni 2020 Indonesia bisa kembali bekerja secara bertahap di 158 wilayah (provinsi, kota, kabupaten), dari Aceh hingga Paua. Sebagian wilayah tersebut telah siap memasuki “new normal”. Warga kembali bekerja dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Sektor bisnis bersekala besarmaupun bisnis kecil menengah dapat kembali beroperasi dengan panduan kesehatan di tempat kerja masing-masing. Dengan demikian Indonesia mampu memulihkan ekonomi lebih cepat dan sekaligus menghindari melonjaknya kasus baru yang terpapar virus corona.

LSI Denny JA menemukan bahwa ada 5 (lima) alasan yang menjadi pertimbangan mengapa Indonesia bisa kembali bekerja pada 5 Juni 2020. Pertama, wilayah yang dibuka adalah wilayah yang penyebaran virus coronanya relatif terkontrol. Dari riset yang dilakukan LSI Denny JA, ada 158 wilayah di Indonesia yang siap untuk bekerja kembali. 158 wilayah tersebut terdiri dari tiga gabungan kategori wilayah. Yaitu pertama, 124 wilayah Indonesia yang sejak awal pandemi virus corona masuk ke Indonesia hingga saat ini belum ada laporan warganya terpapar virus corona. 124 daerah ini tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia.

Kedua, 33 wilayah Indonesia yang tercatat punya kasus Covid-19 dan telah memberlakukan PSBB. Grafik tambahan kasus harian di wilayah tersebut menunjukkan bahwa masih terjadi fluktuasi (naik turun)tanbahan kasus harian yang berbeda-bedadi setiap wilayah tersebut. namun secara umum, pasca memberlakukan PSBB, penyebaran virus di wilayah tersebut relatif terkontrol. Hal ini diperkuat dengan keputusan wilayah-wilayah tersebut untuk tidak lagi memperpanjang periode PSBB. 33 wialayh yang telah siap untuk masuk era new normal adalah wilayah yang masa PSBB-nya berakhir sebelum 5 Juni 2020.

Ketiga, Provinsi Bali, wilayah ini mampu mengontrol penyebaran virus corona meskipun tanpa memberlakukan PSBB. Bali merupakan model strategi berbasis grass-root. Bali melibatkan komunitas adat dan perangkat organisasi paling bawah untuk mengawasi penyebaran virus. Sehingga walaupun tanpa memberlakukan PSBB, data harian di Bali sejak awal Mei 2020 hingga saat ini menunjukkan trend menurun. Oleh karena itu, Bali melengkapi wilayah lain sehingga menjadi total 158 wilayah yang siap bekerja kembali pada 5 Juni 2020.

Keempat, ekonomi harus ditumbuhkan kembali. Indonesia perlu menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh dan kesehatan ekonomi. Para ekonom telah menunjukkan bahwa pandemi virus corona juga ikut memperburuk kondisi ekonomi. Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) merilis data bahwa per April 2020 sekitar 2 juta orang telah di-PHK. Namun KADIN menyampaikan bahwa data riil PHK bisa mencapai 15 juta orang. Karena mayoritas pelaku usaha kecil-menengah yang terdampak biasanya tidak melaporkan data mereka ke pemerintah.

APINDO bahkan memprediksi bahwa terdapat 30 juta orang yang berpotensi di-PHK dari sektor properti akibat pandemi corona. Data-data tersbut menunjukkan bahwa dampak negatif keterpurukan ekonomi sama bahayanya dengan dampak kesehatan virus corona. Karena itu, jika Indonesia tak segera kembali bekerja, jika ekonomi tak segera dibuka, maka dampak buruknya akan lebih mematikan.

Tak mungkin ekonomi dibuka menunggu vaksin ditemukan. Oleh karena itu, warga harus “berdamai” –istilah Presiden Jokowi—dengan virus ini. hidup di era new normal, yaitu bekerja kembali, beraktivitas kembali dengan cara yang paling aman. Karena kita “hidup berdampingan” dengan bersama virus corona yang setiap saat bisa mengancam. Itulah mengapa Kementerian Kesehatan telah menyusun protokol kesehatan di tempat kerja. Panduan tersebut harus menjadi panduan bagi semua sektor bisnis.

Sikap untuk berani mengambil keputusan memasuki era new normal adalah pilihan untuk ‘melanjutkan kehidupan ini’ dengan kesadaran bahwa umat manusia harus tetap bertahan di bumi ini; tetap menjadi bagian yang survival dengan penghuni bumi yang lain. Pada akhirnya, beberapa negara di dunia ini juga mengambil keputusan yang sama, mengambil sikap untuk memasuki era new normal di tengah Covid-19 yang ketika artikel ini ditulis masih memperlihatkan sejumlah negara yang masih ada yang terinfeksi virus corona.

Termasuk negara-negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara. Pemerintah Malaysia telah mengizinkan berbagai sektor bisnis untuk kembali membuka usahanya pada 4 Mei 2020 lalu. thailand bahkan telah memperbolehkan pasar tradisional, restoran dan bisnis kecil menengah lainnya untuk bertahap membuka usahanya pada 3 Mei 2020 lalu. di Filipina, pemerintah telah mengizinkan pusat-pusat perbelanjaan (mal) dan sejumlah sektor bisnis lainnya dibuka di Manila, membuka kembali usahanya pada 16 Mei 2020 lalu.

Italia, negara yang terinfeksi terbanyak keenam di dunia, bahkan mulai membuka diri untuk kembali kepada kehidupan new normal. Menurut BBC.com Indonesia, Italia sedang mengambil “risiko dengan perhitungan” seiring diberlakukannya serangkaian pelonggaran karantina wilayah atau lockdown. Menurut Perdana Menteria Italia Giuseppe Conte, perjalanan dari dan ke Italia serta antarwilayah di dalam Italia akan diperbolehkan mulai 3 Juni mendatang. Langkah-langkah ini merupakan keputusan besar bagi negara yang sempat mencatat jumlah kasus positif virus corona terbanyak keenam di dunia. Kini tingkat penularan di Italia merosot drastis. Begitu pula dengan angka kematian.

HIDUP harus terus berlangsung. Umat manusia harus melanjutkan pencapaian-pencapaian akal budinya di masa mendatang. Corona adalah cobaan yang bukan sekali ini saja terjadi. Di masa lalu, sejumlah wabah yang lebih dahsyat dari corona telah dialami umat manusia, dan sejauh ini umat manusia dapat mengatasinya. Kini, mari kita memasuki era new normal dengan tingkat keawasan dan kewaspadaan yang sewajarnya demi keberlangsungan hidup umat manusia selanjutnya.

wartawan
Putu Suasta
Category

Banyak Siswa Tercecer, Dewan Bangli Minta SPSB Dievaluasi

balitribune.co.id | Bangli - Pengumuman Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPSB) tahun pelajaran 2025-2026 untuk SMA/SMK di Bali telah dilaksanakan pada Sabtu (12/7). Hasilnya banyak siswa di kabuaten Bangli yang belum mendapat sekolah. Hal ini membuat siswa dan juga orang tua siswa kebingungan.  Menyikapi realita yang terjadi anggota DPRD Bangli, Wayan Artom Krisna Putra angkat bicara.

Baca Selengkapnya icon click

Semburan Belerang Kembali Muncul di Danau Batur

balitribune.co.id | Bangli - Fenomena alam berupa semburan belerang kembali terjadi di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Semburan belerang pertama kali terpantau di wilayah Sekeda dan terus meluas hingga ke beberapa wilayah perairan seputran Danau Batur.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan I Wayan Sarma saat dikonfirmasi membenarkan fenomena alam berupa semburan belerang yang terjadi di danau Batur. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Musda XI Golkar Bali: Demer Terpilih Aklamasi, Sugawa Korry Pilih Menepi

balitribune.co.id | Denpasar - Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Provinsi Bali resmi dibuka di Hotel The Meru Sanur, Minggu (13/7). Sekretaris Jenderal DPP Golkar, M. Sarmuji, hadir mewakili Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, membuka forum yang menjadi momentum penting dalam suksesi kepemimpinan Golkar Bali lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya icon click

Wawali Arya Wibawa Hadiri Gelar Agung Pasikian Maha Semaya Warga Pande, Gemakan Raket Pasemetonan Dukung Pembangunan Daerah

balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Gelar Agung Pasikian Maha Semaya Warga Pande yang dibuka Gubernur Bali, Wayan Koster di Liga Bali, Kesiman Petilan Denpasar, Minggu (13/7). Kegiatan tersebut dilaksanakan guna mempererat pasemetonan dan tali silaturahmi  antar Pasemetonan Maha Semaya Warga Pande.  

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ny. Mas Parwata Hadiri Puncak HKG PKK ke-53 di Samarinda, Perkuat Komitmen Wujudkan Keluarga Sejahtera

balitribune.co.id | Amlapura - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Karangasem, Ny. Mas Parwata, menghadiri Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PKK Tahun 2025, yang digelar di GOR Segiri dan Convention Hall Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (9/7).

Baca Selengkapnya icon click

Hari Keluarga Nasional ke-32 Provinsi Bali, Pentingnya Keluarga Tangguh untuk Indonesia Maju

balitribune.co.id | Denpasar - Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tingkat Provinsi Bali dijadikan momentum untuk memperkuat peran keluarga dalam membentuk generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Generasi muda diminta harus siapkan mental sebelum menikah. Permintaan ini disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani mewakili Sekda Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.