Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Hujan, Perajin Kendang Kesulitan Keringkan Kulit Sapi

kendang
PERLIHATKAN - I Wayan Master perlihatkan kendang (kupek) hasil bikinannya.

BALI TRIBUNE - Sering turun hujan membuat bingung perajin yang berkutat dengan bahan kulit sapi. Seperti perajin dan servis kendangan I Wayan Mester (59) warga asal Dusun Bengang, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli. Pria paruh baya ini mengaku kesulitan mengeringkan kulit sapi untuk bahan kendang, saat musim penghujan.

Wayan Mester mengatakan bila cuaca bagus, proses penjemuran kulit sapi membutuhkan waktu 3 hari. Bila cuaca kurang bersahabat, maka proses akan lebih lama lagi. "Sempat 8 hari cuaca buruk, hujan terus mengguyur, sampai-sampai kulit sapi menebar bau tidak sedap karena terlalu lama tidak dapat sinar matahari," ungkapnya, Rabu (14/2). 

Selain terkendala proses pengeringan, Mester kadang kesulitan mencari bahan baku kulit sapi. Untuk mendapatkan kulit sapi, biasanya memang ada yang membawakan  tapi tidak menentu. ”Kadang saya sampai mencari ke tempat  pemotongan hewan di Klungkung dengan harga yang lebih mahal,” ungkap pria dengan 10 orang anak ini.

Kisaran harga kulit sapi kecil Rp150 ribu, bisa dimanfaatkan untuk tiga buah kendang, yang mana  satu buah kendang terdapat dua sisi yang menggunakan kulit sapi. Prosesnya, kulit sapi dibersihkan terlebih dahulu, bulu maupun sisa dagingnya, setelah bersih barulah kulit tersebut dibentangkan pada kayu. Kulit diikat di beberapa sudut, sehingga saat kering kulit tetap kencang. Mester menjemur kulit sapi tersebut di halaman rumah, bila hujan kulit tersebut diletakan/digantung di tembok rumah.

Mester yang melanjutkan usaha orangtuanya, I Made Teruni almarhum, biasa mendapat pesanan dari wilayah Bangli, Karangasem. Baik untuk pembuatan kendang baru, maupun servis kendang. Berbagai jenis kendang yang dibuat, baik untuk anglung, maupun gong gede, baleganjur. Kemudian bahan yang digunakan berupa kayu nangka, mangga, albesia. 

Untuk kendang dari pohon mangga, diameter 30 centimeter 1 stel berkisaran Rp 3 Juta. Suami dari Ni Made Sidiwi ini menjelaskan proses pembuatan kendang, yang diawali dengan memilih bakalan kayu. Setelah itu kayu yang dipilihnya itu kemudian dilubangi. Untuk proses melubangin Mester memanfaatkan tenaga orang lain. “Untuk ongkos melubangi kayu 100 ribu, itupun untuk melubangi kayu dilakukan di sini agar tidak salah dalam membaut lubangnya,” sebut Mester.

Lubang yang dibuat harus sesuai, bila tidak suara yang dikeluarkan saat sudah jadi kendang tidak akan bagus. "Harus hati-hati, salah sedikit kendang tidak jadi," sebutnya sembari menunjukkan kayu yang sudah dilubangi. Selanjutnya, kayu tersebut diamplas hingga rata dan bersih, dibuatkan penyebeh (pinggiran lingkaran kendang) baru selanjutnya pembentukan kulit sapi untuk bagian muka dan belakang kendang. 

Kemudian pemasangan kulit sapi, serta tali (jangat) yang mengeliling kendang.  Mester menambahkan untuk pesanan pembuatan kendang tidak tentu, untuk servis setiap bulanya ada saja. Dikatakan untuk servis paling tidak membutuhkan waktu 3 hari, bila bahan sudah tersedia, biaya juga bervariasi sesuai kerusakan. Untuk penggantian kulit kendang besar Rp 400 ribu 1 stel sedangkan yang kecil kisaran Rp 200 ribu.

wartawan
Agung Samudra
Category

Ganti Gas Saat Kompor Menyala, Dua Karyawan Rumah Makan Padang Mengalami Luka Bakar

balitribune.co.id | Tabanan - Dua orang karyawan rumah makan Padang di pinggir jalan Denpasar-Gilimanuk mengalami luka bakar. Satu di antaranya bahkan mengalami luka bakar dengan derajat serius karena terjadi pada bagian kepala dan sekujur tubuh.

Peristiwa itu terjadi di rumah makan Padang Surya Minang yang berada di lingkungan Banjar Jelijih Tegeh, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Jumat (22/8) sore.

Baca Selengkapnya icon click

Gaungkan Ruang Hijau sebagai “Benteng Terakhir” di Canggu

balitribune.co.id | Mangupura - Di tengah derasnya pembangunan di Bali, Jiwa Community Garden menggelar acara "Preserve Canggu’s Green Oasis – Jiwa Garden’s Membership Launch Day", Sabtu (23/8). Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi sebuah seruan kolektif: bagaimana menjaga ruang hijau sebagai penopang kehidupan di tengah urbanisasi pesat.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tabrakan Maut di Jalur Denpasar-Gilimanuk, Satu Pengendara Motor Tewas

balitribune.co.id | Tabanan - Tabrakan maut terjadi di jalur Denpasar-Gilimanuk, lingkungan Banjar Bajera Kaja, Desa Bajera, Kecamatan Selamadeg pada Minggu (24/8) siang.

Dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 Wita itu, seorang pengendara motor tewas akibat tertabrak bus yang sedang melintas di jalurnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gaya Hidup Instan, Utang Mencekik: Pentingnya Literasi Keuangan di Era Digital

balitribune.co.id | Fenomena pinjaman online (pinjol) makin marak jadi solusi instan saat kantong sedang tipis. Dari beli gadget terbaru, nongkrong di kafe kekinian, sampai sekadar bayar ongkos ojek online semua bisa “beres” hanya dengan beberapa klik. Masalahnya, kepraktisan itu sering berujung pada jeratan bunga mencekik dan utang yang menumpuk.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.