
balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri HUT PDAM Panca Mahottama ke-30 bertempat di halaman Kantor PDAM Panca Mahottama Klungkung, Senin (12/9/2022) lalu. Pada kesempatan itu Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam arahannya berpesan agar pegawai dapat membuka wawasan, menerapkan paperless untuk efisiensi anggaran.
Bupati Suwirta berpesan kepada pegawai PDAM untuk meningkatkan rasa memiliki perusahaan, meningkatkan kepedulian dan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, kedisiplinan dalam bekerja, kompetensi.
Supaya ke depan PDAM Panca Mahottama membuat inovasi dalam system penggajian supaya dapat memacu semangat pegawai PDAM dalam memberikan pelayanan prima, pesan Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta menugaskan kepada Dirut PDAM untuk menempel laporan keuangan yang sudah selesai dibuat di semua cabang PDAM, agar pegawai dan masyarakat mengetahui keuangan PDAM. Bagian akuntansi di masing-masing unit pelayanan dapat membuat laporan dan melakukan analisa mandiri, sehingga pegawai mengetahui alasan kenapa pelayanan tidak bagus dan alasan memperoleh gaji dengan nominal kecil serta agar system senior dan junior dihapuskan untuk memperlancar kinerja Perusahaan Daerah.
Mari berbenah untuk menuju pelayanan air minum 100 persen,” ajak Bupati Suwirta.
Sementara itu ditemui terpisah Dirut PDAM Klungkung Nyoman Renin Suyasa Selasa (13/9/2022) terkait kenaikan BBM dan tarif dasar listrik berimbas kepada membengkaknya biaya operasional dari pelayanan air bersih Perumda Panca Mahottama Klungkung. Namun sampai saat ini Perumda yang melayani air bersih ini tidak bisa menaikan tarif air ataupun biaya pemasangan sambungan baru.
Dirut Perumda Panca Mahottama I Nyoman Renin menjelaskan, kenaikan biaya operasional sudah dirasakan sejak kebaikan tarif dasar listrik pada Juli 2022 lalu. Pasca kenaikan itu, biaya listrik membengkak mencapai Rp150 juta per bulannya.
"Pompa kami dioperasikan dengan listrik. Sehingga saat tarif dasar listrik naik, biaya operasional juga membengkak," ujar Nyoman Renin.
Sementara untuk kenaikan harga BBM, berimbas pada operasional mobil tangki PDAM. Serta kenaikan harga berbagai asesoris untuk pemasangan sambungan baru.
"Imbas kenaikan BBM justru pada kenaikan harga aksesoris. Sehingga kami juga lakukan efesiensi. Kami tangani yang mendesak, jika ada yang sekiranya bisa ditunda, kami tunda dulu," ungkapnya.
Sementara untuk tarif air di Klungkung masih tetap sama. Demikian halnya tarif pasang sambungan air juga masih tetap tidak berubah, walau membengkaknya biaya operasional.
"Biaya sambungan baru ke rumah dulu Rp 2,8 juta, sekarang justru turun jadi Rp 2,5 juta karena sejak 2022 ini tidak dikenakan pajak PPN," ungkapnya.