BALI TRIBUNE - TERKAIT dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah (Pengda) Bali memberikan sosialisasi seputar mitigasi bencana geologi kepada para siswa SMAN 3 Denpasar, Selasa (12/12). Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada siswa agar mampu meneruskan informasi tersebut minimal kepada keluarga dan warga yang tinggal di lingkungan terdekat di sekitarnya.
"Apalagi momen sosialisasi ini bertepatan dengan aktivitas Gunung Agung belakangan ini, sehingga lebih mudah bagi kami dalam mensosialisasikannya," ujar Ketut Ariantana, Ketua IAGI Pengda Bali, didampingi sejumlah timnya saat di SMAN 3 Denpasar, kemarin.
Tugas IAGI yaitu mensosialisasikan kepada masyarakat, termasuk kepada para siswa/siswi SMAN 3 Denpasar. "Dengan demikian, para siswa bisa langsung membandingkan antara apa yang dilihat dan apa yang disampaikan oleh petugas IAGI," tuturnya sembari menambahkan sosialisasi ini yang pertama di kalangan SMA.
Sudah beberapa kali pihaknya berkordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait sosialisasi ini, meski belum mendapat respon. "Sasaran kami kali ini adalah SMAN 3, sekaligus sebagai pilot projek," kata Ariantana, yang juga alumni SMAN 3 Denpasar Angkatan 1989.
Pemahaman mitigasi bencana geologi dianggap sangat penting, pasalnya melalui mitigasi ini bisa dipahami bagaimana kejadiannya serta cara menghindari dampak dari bencana tersebut. Kalau masyarakat sudah sadar, otomatis akan melaksanakan apa yang harus dilaksanakan. "Kalau bicara bencana geologi, jelas tidak dapat dihindari, dan pasti terjadi. Tinggal bagaimana sekarang menghadapi bencana itu," ttuturnya, sembari berharap langkah sosialisasi mitigasi bencana vulkanologi di SMAN 3 ini nantinya bisa diikuti oleh sekolah lainnya di Bali.
Wakil Kepala SMAN 3 Bidang Kesiswaan, Made Mertana menyambut baik langkah yang diambil IAGI. Menurutnya, informasi ini sangat bermanfaat apalagi bertepatan dengan status awas Gunung Agung saat ini. "Melalui sosialisasi ini sangat penting untuk mengetahui berbagai aktivitas gunung berapi, bagaimana gejalanya, serta upaya mengatasi bila terjadi bencana," ucap Wakasek yang dikenal dekat dengan siswanya ini.