BALI TRIBUNE - Kendati baru pertama kali berpartisipasi dalam pameran Korea Handmade di Samseongdong COEX, Seoul yang digelar Kamis (20/7) hingga Minggu (23/7), namun songket Jembrana mampu menjadi daya tarik tersediri bagi para pengunjung. Dengan mengedepankan motif tenun bulan bintang, alam Jembrana serta tenun tanpa sambungan, songket Jembrana mampu menarik perhatian pengunjung hingga tidak sedikit yang tertarik untuk membeli terlebih songket Jembrana karena seluruh pengerjaannya merupakan buatan tangan ( hand made).
Selain juga unsur alam serta tema folklore dalam ragam motifnya juga menjadi daya tarik sendiri bagi penduduk Korea yang terkenal sangat menghargai budaya. “Songket Jembrana dinilai memiliki karakteristik khas dengan mengedepankan corak asli Jembrana serta murni buatan tangan tanpa campur tangan mesin. Selain itu kami juga lebih banyak memakai pewarna alami seperti kunyit, akar mengkudu, daun mangga dan tanaman-tanaman lain yang masih banyak ditemukan di daerah Jembrana” tutur Ketut Widiadnyana, ketua kelompok Tenun Mas, salah satu pengerajin songket asal kelurahan pendem Jembrana, yang terpilih mewakili Indonesia dalam ajang pameran ini.
Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM baru pertamakalinya mengikuti dan berpartisipaso pada Pameran Korea Handmade di Samseongdong COEX, Seoul ini. Selain Indonesia, tercatat delapan negara asia termasuk Jepang, Taiwan, Cina, Hongkong juga berpartisipasi dalam event tahun ini. Mengusung tema stand “Indonesia Pavilion”, Indonesia ikut meramaikan even itu dengan membuka 16 booth dengan diisi oleh 28 perusahaan / UKM yang berpartisipasi di booth H-C01 dan H-C02. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM memberi dukungan penuh kepada peserta pameran untuk berpartisipasi dalam event Handmade Korea Summer 2017.
Selain dihadiri Sekretaris Kementerian Koperasi Agus Muharram dan Asdep Pertanian dan Peternakan pada Deputi Produki dan Pemasaran, Devi Rimayanti, Pameran tersebut dihadiri juga oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha beserta Ketua Dewan Krajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jembrana, Ni Kade Ari Sugianti dan Kadis Koperindag Kabupaten Jembrana, Made Gede Budhiarta. Untuk mendapatkan pengalaman, belajar serta mencari inspirasi baru dalam mengembangkan design - design yang kreatif dimasa depan, Bupati Artha berharap kepada para pengerajin untuk bisa memanfaatkan dengan baik event pameran semacam ini, terlebih yang berskala internasional. Begitupula setelah berlangsung pameran ini diharapkan akan terjadi hubungan dagang antara pengerajin dan para buyer, sehingga bisa meningkatkan expor indonesia.
Pihaknya meminta kepada pengerajin Jembrana, untuk tetap mempertahankan kualitas, meningkatkan terus inovasi, kreatifitas, dan entrepreneurship. Untuk memenangkan persaingan pada era global sekarang tidak cukup hanya dengan meningkatkan produktifitas dan efisiensi. “Event semacam ini sangat baik untuk memasarkan produk-produk dalam negeri sehingga karya-karya dari seniman dan perajin Indonesia juga bisa diapresiasi dan laku dijual,” ujarnya.
Pihaknya juga memintaa Kadis Koperindag Jembrana beserta Ketua Dekranasda Jembrana agar terus membina dan memfasilitasi para pengerajin untuk bisa mengakses pameran pameran berskala besar seperti ini.