Diposting : 17 April 2020 23:38
Valdi S Ginta - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Denpasar - Pelimpahan bukti dan tersangka (tahap II) kasus pembobolan ATM dengan cara mengakses data nasabah secara ilegal atau skimming, yang melibatkan dua warga negara asing (WNA) asal Filipina, dilakukan melalui sistem daring atau video conference (Vicon).
Kedua tersangka yang masing-masing bernama Yzobel Antonio Tagle Almeida (34) dan Adrian Delos Santos Ambayec (26), dilimpahkan dari dari penyidik Ditreskrimsus Polda Bali ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar.
Menurut Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Denpasar, I Wayan Eka Widanta, bahwa pelimpahan tahap secara virtual ini berjalanan sesuai prosedur selama wabah Covid-19 melanda Indonesia.
"Proses pelimpahan dilakukan secara teleconference karena mengingat situasi masih pendemi. Jadi kami harus berpedoman pada protokol penanganan Covid-19," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (17/4).
Seusai proses pelimpahan tahap II ini, kata Eka Widanta, para tersangka tidak di bawa ke Rutan Lapas Kelas II Kerobokan. Akan dititipkan di Rutan Polda Bali selama 20 hari ke depan.
"Penahanan terhadap kedua tersangka selama 20 hari kedepan. Setelah dakwaan lengkap, segera akan kami lakukan pelimpahan ke pengadilan untuk selanjutkan dilakukan persidangan," ujarnya.
Pihak kejaksaan juga telah menunjuk tiga orang jaksa untuk menangani perkara ini yakni Jaksa Dewa Ayu Wahyuni Mesi dan Jaksa I Made Dipa Umbara.
Masih kata Eka Widanta, apabila situasi pandemi Covid-19 masih berlanjut, maka sidang juga akan digelar secara teleconference.
Terkait pasal yang disangkakan, kedua tersangka melanggar Pasal 30 jo Pasal 46 Undang-Undang RI No.19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Eletronik (ITE) jo Pasal 55 KUHP. Disebutkan, keduanya bersama-sama dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses komputer dan/atau sistem eletronik milik orang lain dengan cara apapun.
Diurai dalam berkas perkara, bahwa awalnya I Nengah Aryasa (Pelapor) perwakilan Bank BNI Denpasar mendapat laporan terkait adanya kamera tersembunyi pada mesin ATM BNI Pasar Ubud, Jalan Raya Monkey Forest Ubud, Gianyar. Selanjutnya tanggal 16 Pebruari 2020 Pelapor bersama rekannya melakukan pengecekan, dan benar ditemukan kamera tersembunyi yang telah dimodifikasi menyerupai Tap Cash e-money BNI. Alat itu dipasang pada bagian casing mesin ATM.
Kemudian Pelapor mengecek kamera CCTV dan terlihat sehari sebelumnya ada dua orang asing yang tengah memasang kamera tersembunyi itu. Malam harinya Pelapor bersama tim dari Ditreskrimsus Polda Bali melakukan pemantauan di ATM tersebut. Keesokan harinya datang dua orang asing yang sebelumnya terpantau pada CCTV memasang kamera tersebunyi. Satu orang asing itu kemudian memasukan kartu ATM setelah itu menarik kamera tersembunyi.
Petugas pun langsung melakukan penangkapan terhadap keduanya. Dari keduanya berhasil diamankan kamera yang telah dimodifikasi menyerupai Tap Cash e-money BNI yang sebelumnya diambil di mesin ATM. Juga satu unit kamera modifikasi menyerupai Tap Cash e-money BNI yang disimpan disaku celana tersangka. Saat diinterogasi, dua orang asing itu mengaku bernama Yzobel Antonio Tagle Almeida dan Adrian Delos Santos Ambayec asal Pilipina.
Kemudian dilakukan penggeledahan di sebuah villa di seputaran Padang Tegal, Ubud tempat keduanya tinggal sementara. Dari hasil penggeledahan ditemukan laptop, kartu membership VIP kosong, kartu membership VIP yang berisi data ATM dan PIN, alat penulis kartu ATM, Tap Cash e-money BNI, kartu memori dan konektor kamera tersembunyi. Kedua tersangka beserta barang bukti pun kemudian diamankan dan dibawa ke Polda Bali untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.