balitribune.co.id | Denpasar - The 12th Bali International Choir Festival (BICF) telah berakhir pada Sabtu (29/7) malam. Hasilnya, Indonesia mampu buktikan unggul bersaing di level internasional dengan menyapu bersih piala grand prix baik kategori penyanyi solo maupun kategori paduan suara.
Pada kategori penyanyi solo, Fadhilah Intan Pramita Sari asal Surabaya dengan suara emas dan teknik vokalnya yang spektakuler berhasil memenangkan kompetisi grand prix. Sementara pada kategori paduan suara, piala grand prix berhasil dibawa pulang oleh Paduan Suara Mahasiswa Teknik Universitas Diponegoro usai mengalahkan para pesaingnya termasuk pemenang Asia Choral Grand Prix 2023, Landarbaso Abesbatza.
Kepala BNN RI, Petrus R. Golose langsung menyerahkan piagam serta piala grand prix kepada para pemenang dengan didampingi oleh Direktur Artistik BICF dan para juri. Golose mengatakan, telah melaksanakan strategi soft power approch melalui kegiatan BICF ini.
"Dalam kegiatan ini hadir 12 negara dengan lebih dari 4000 orang, dengan demikian kita telah mengkampanyekan perang melawan narkoba dan sekaligus membantu pemerintah Bali dalam meningkatkan pariwisata," ungkapnya.
Festival paduan suara internasional terbesar kolaborasi BNN RI bersama Bandung Choral Society (BCS) ini merupakan bagian dari upaya BNN dalam menggelorakan semangat “war on drugs” melalui nyanyian dan alunan musik, sehingga dengan kegiatan ini diharapkan selain dapat menyampaikan pesan anti narkotika juga membuat siapapun yang mendengarnya dapat bahagia tanpa narkoba.
Dalam hal ini, Golose mengajak semua orang mengikuti acara “Sing Against Drugs”, setidaknya ada 16 negara yang mengikuti acara ini. "Ini adalah bagian upaya kita untuk melaksanakan pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi," katanya.
Golose berharap kegiatan ini dapat meningkatkan generasi muda yang lebih bersih dari bahaya narkotika alias Bersinar. Dalam upaya ini juga diharapkan Bali bisa kembali menjadi destinasi yang dapat meningkatkan wisatawan tanpa perlu menggunakan narkotika.
"Tentunya banyaknya peserta yang hadir, mereka melihat Bali sudah lebih baik. Mereka datang lebih senang tanpa harus menggunakan narkotika," pungkasnya.