balitribune.co.id | Denpasar - Indosat Ooredoo Hutchison (IDX: ISAT) ("Indosat", "IOH", atau "Perseroan") kembali mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada sembilan bulan terakhir terhitung hingga tanggal 30 September 2023. Ini termasuk peningkatan yang signifikan pada total pendapatan dan EBITDA secara Year-on-Year (YoY).
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 (9B23), Indosat membukukan total pendapatan sebesar Rp37,4 triliun, meningkat 8,5% YOY, didorong oleh beragam lini bisnis mulai dari Selular, MIDI, dan Fixed Telecom. Kombinasi dari pertumbuhan pendapatan dan optimalisasi biaya, berdampak pada peningkatan EBITDA sebesar 24,0% YoY menjadi Rp17,4 triliun dan menghasilkan marjin EBITDA yang mencapai 46,6% di 9B23.
Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp2,7 triliun. Lewat capaian ini, Indosat mencatat rekor baru dengan membukukan laba bersih positif selama sebelas kuartal berturut-turut. Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan, perusahaan dapat mencatatkan kinerja keuangan dan operasional yang kuat selama 9B23, termasuk membukukan laba bersih positif selama sebelas kuartal berturut-turut.
"Kinerja kami didorong oleh komitmen menjadi yang terbaik, strategi Go-to-Market yang terencana, serta fokus tak tergoyahkan untuk memberikan marvelous experience bagi pelanggan. Skala dan kinerja ini memungkinkan kami untuk menggapai tujuan yang lebih besar, yakni menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa," jelas Vikram Sinha dalam siaran persnya, Senin (30/10).
Kata dia, Indosat dalam memberikan pengalaman digital kelas dunia terus berjalan lewat penawaran produk yang simpel dan transparan, serta diiringi perluasan jaringan. Hal ini dititikberatkan pada pelanggan berkualitas tinggi dan meluncurkan penawaran digital baru untuk meningkatkan konsumsi pengguna.
Indosat terus mewujudkan tujuan besarnya, yaitu menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa dengan memperkuat jaringan 4G di wilayah Nusa Tenggara di Indonesia Timur, memperluas inklusi digital dan membuka peluang tak terbatas bagi masyarakat.
Jaringan Indosat kini telah menjangkau lebih dari 80% populasi di seluruh Nusa Tenggara, dengan penambahan pemancar jaringan (site) yang meningkatkan kapasitas mobile internet hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Indosat terus memperluas jaringannya ke wilayah pedesaan yang belum terlayani di Indonesia Timur dalam rangka menutup kesenjangan digital dan telah meluncurkan kemitraan baru dengan International Telecommunication Union (ITU) dan Digital Transformation Centres Initiative (DTCI) untuk memperkuat literasi digital dan memfasilitasi pelatihan keterampilan digital bagi masyarakat terpencil dan kurang terlayani di Indonesia.
Pihaknya optimis bisnis memiliki peran penting dalam menciptakan dunia lebih baik dan lebih berkelanjutan.
"Kami optimis telah berada di jalur yang tepat untuk mentransformasi Indosat dari perusahaan telco menjadi techco, dan memimpin transformasi digital di industri ini. Dengan semangat gotong royong, kami akan melanjutkan perjalanan tanpa batas dalam memberdayakan Indonesia dan mendukung Indonesia berada di garis depan dalam perjalanan transformasi digital di kawasan Asia Tenggara," imbuh Vikram.