Inginkan Pembangunan Rumah Sakit di Kintamani | Bali Tribune
Diposting : 24 January 2020 02:22
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ I Made Gianyar
balitribune.co.id | Bangli - Bupati I Made Gianyar berkeinginan membangun rumah sakit di Kecamatan Kintamani. Pembangunan rumah sakit di Kintamani tiada lain untuk mempermudah masyarakat untuk dapat mengakses layanan kesehatan.
 
Bupati Made Gianyar mengatakan memang sebelumnya sempat ada usulan membanguan rumah sakit di Kintamani karena sistem rujukan yang berjenjang  yang diberlakukan bagi peserta JKN-KIS. “Sebelumnya untuk rujukan dari Rumah Sakit Type D baru kemudian ke Rumah Sakit Type C atau B, tapi sekarang bisa langsung dibawa ke rumah sakit Bangli yang notabene Type B,” jelas Made Gianyar, Kamis (23/1).
 
Terlepas dari sistem rujukan berjenjang, kata Made Gianyar jika melihat dari luas wilayah sangat memungkinkan dibanguan rumah sakit di Kintamani. Tentu dengan dibangunya rumah sakit masyarakat akan lebih mudah mengakses layanan kesehatan. “Wilayah Payangan Gianyar saja ada rumah sakitnya, jika melihat luas wilayah lebih luas Kintamani,” ujarnya sembari menambahkan tidak menampik  banyak warga berobat ke luar daerah karena faktor jarak yang lebih dekat.
 
Sebut Made Gianyar rencana untuk membangun rumah sakit di Kintamani bisa terwujud atau pembanguananya bisa dimulai tahun depan. “Asalkan ada komitmen bersama baik dari eksekutif dan legeslatif dan dukungan dari masyarakat, impinan untuk membangun rumah sakit di Kintamani bisa terwujud. Kalau bisa tahun 2021 sudah dirancang, karena ini sudah akhir masa jabatan saya, tentunya bisa dilanjutkan oleh bupati terpilih,” jelas bupati asal Desa Bunutin, Kintamani.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli dr I Nengah Nadi mengatakan terkait wacana membanguan rumah sakit di Kinatamni memang sempat dibahas di dewan. Diakui memang sudah sempat melakukan kajian. “Untuk membangun sebuah rumah sakit dibutuhkan lahan minimal luasnya 2 hektar, untuk sementara lahan belum ada,” ungkapnya seraya menambahkan untuk pembanguan Rumah sakit di Kintamani belum masuk dalam rencana pembanguan jangka menengah daerah (RPJMD) 2020.
 
Lanjut Nengah Nadi, sejauh ini masyarakat di Kintamani dapat mengakses layanan kesehatan di puskesmas-puskesmas. Untuk di Kecamatan Kintamani terdapat 6 puskesmas dengan 3 puskesmas melayani rawat inap. “Untuk membanguan rumah sakit selain masalah infrsturuk juga harus dipikirkan terkait alat medisnya dan juga tenga kesehatannya,” sebut Nengah Nadi.