ITO Bersama Penggiat, Pendukung Pariwisata dan Ekomoni Kreatif Memberikan Pandangan Tahun 2022 | Bali Tribune
Diposting : 28 November 2021 20:16
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Suasana ITO 2022

balitribune.co.id | Mangupura – Kendati pemerintah sudah mengumumkan level 1 untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat pada beberapa wilayah di Indonesia, demikian juga dengan sudah dibukanya penerbangan international ke Bali, namun belum menunjukkan dampak yang signifikan terhadap perkembangan bisnis pariwisata. Seiring berjalannya waktu untuk bisa bertahan ditengah badai pandemi ini, para pekerja terkait dengan bisnis pariwisata yang terdampak Covid-19 melakukan terobosan-terobosan. 

Mereka mulai bergerak menghidupkan usaha-usaha lokal seperti kuliner, produk obat-obatan herbal, pertanian, peternakan dan lainnya. Tidak dipungkiri ada banyak usahawan muda yang sebelumnya bekerja di bidang pariwisata berhasil membangun usaha dari pengalaman kerja ataupun karena keadaan bisa bangkit dengan usaha yang dipelajari secara otodidak.  Tata cara berniagapun mengalami perubahan yang selama hampir setahun sudah terbiasa dengan kebiasaan tatanan baru, seperti belanja dan berjualan lebih banyak dilakukan secara online. Bahkan sistem pembayaran lebih banyak menggunakan aplikasi serta tata cara untuk mengadakan pertemuanpun dapat diatur secara online.  

Estepers merupakan alumni dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bali yang saat ini sudah menjadi Politeknik Pariwisata Bali kembali menggelar Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2022 dengan dukungan penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan tahunan ini guna menyikapi serta menjadi pemerhati usaha kreatif pada masyarakat berkaitan dengan dampak dari pandemi Covid-19. 

Project Director ITO 2022, I Gede Nyoman Sapta Adi mengatakan, ini sebagai wadah dari Estepers untuk bersama-sama dengan penggiat, pendukung pariwisata dan ekomoni kreatif memberikan pandangan serta kiat-kiat untuk tahun 2022. ITO tahun ini berlangsung di Nusa Dua, Badung secara hybrid dengan tema The Mega Shifting of Customer Behavior Post Covid-19, Jumat (26/11). 

"Bahwa delegasi untuk Indonesia Tourism Outlook dengan tantangan serta perubahan yang terjadi di masyarakat tidaklah menyurutkan semangat, serta kreativitas untuk melangkah maju dengan inovasi baru menuju Indonesia baru, dan Bali bangkit secara khusus," katanya.  

Menurut dia, dalam hal pariwisata, yang tidak boleh terlewatkan adalah pengamatan dari pangsa pasar potensial  yang sudah mendukung Bali. Selain itu, dunia pariwisata tidak bisa lepas dari keterlibatan pihak maskapai yang menyediakan aksesibilitas ke destinasi. 

"Dunia kepariwisataan tentu saja harus melibatkan maskapai sebagai sarana yang sangat penting, kali ini kami mengundang Regional Vice President, Asia Pacific International Air Transport Association (IATA), yang akan memberikan perspektif tentang perubahan yang terjadi pada pelanggan dan antisipasi kedepan terhadap kebiasaan pelanggan tersebut," imbuhnya.  

Pada kesempatan itu, Trisno Nugroho selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan penggerak perekonomian khususnya di Bali. Pihaknya memberikan masukan dengan perubahan prilaku masyarakat melakukan transaksi saat ini dan untuk masa datang. 

Hermawan Kartajaya, Founder and CEO MarkPlus Inc. menyampaikan pemaparan untuk menghadapi situasi pascapandemi Covid-19. Secara global semua instasi membutuhkan marketing yang efektif untuk kembali melanjutkan usaha dari segala sektor.