Diposting : 15 June 2021 23:54
ANA - Bali Tribune
balitribune.co.id | Mangupura - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak yang luar biasa, bukan saja masalah kesehatan, namun juga pada stabilitas nasional dan termasuk di sektor ekonomi, dengan terjadinya penurunan berbagai aktivitas perekonomian masyarakat. Sehingga penanganan secara komprehensif terkait pandemi Covid-19 ini mutlak diperlukan, termasuk upaya-upaya dalam rangka pemulihan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) yang diselenggarakan Badan Pengelola Keuangan (BPK) Republik Indonesia bertempat di The Trans Resort Bali, Seminyak, Kuta Utara, Selasa (15/6). Rapat Koordinasi yang bertemakan “Upaya Pemerintah Kabupaten Badung dalam Meningkatkan PAD dan Strategi Mengatasi Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perekonomian Daerah” ini dihadiri Kepala Auditorat Pengelola Pemeriksa AKN VI Rizal, Kepala Perwakilan BPK Kalimantan Tengah Agus Priyono, Kepala BPK perwakilan Bali Wahyu Priyono serta diikuti oleh peserta perwakilan BPK RI dari seluruh Provinsi se-Indonesia.
Dalam pemaparannya, Sekda Adi Arnawa menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung sangat concern terkait penanganan Covid-19 ini, agar kondisi saat ini bisa pulih serta sektor Pariwisata di Bali bisa segera dibuka kembali. Karenanya, ia sangat mendukung kegiatan ini, sekaligus mengajak bersama-sama saling berkoordinasi, saling sharing ilmu dan pengalaman, serta bersinergi satu sama lain, untuk dapat bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19, sehingga rakyat sehat dan ekonomi juga sehat.
Lebih lanjut Sekda Adi Arnawa mengucapkan terimakasih kepada BPK RI karena telah menyelenggarakan Rakornis ini di Bali, ini adalah salah satu bentuk riil dalam rangka untuk membantu untuk meningkatkan PAD Badung.
“Dalam acara ini kita diberikan kesempatan untuk menyampaikan kondisi PAD Badung yang mana kita ketahui bersama bahwa adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat berat bagi kita karena terjadi penurunan PAD kita secara signifikan. Oleh karena itu kita menyampaikan kepada peserta perlu adanya terobosan-terobosan secara intensifikasi terkait dalam rangka untuk memaksimalkan penerimaan pendapatan di Kabupaten Badung, kelihatan dari peserta juga sangat memaklumi bahwa Badung yang 85% hidup dari sektor pariwisata ini sangat berpengaruh besar sehingga apapun langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka optimalisasi ini tidak bisa kita laksanakan secara maksimal karena sasaran kita bertolak belakang dengan prinsip pandemi,” jelas Sekda Adi Arnawa.
Lebih lanjut dijelaskan Sekda, bertolak belakang yang dimaksud yaitu bagaimana sebisa mungkin agar sebanyak-banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali, tapi di satu sisi dalam rangka penanggulangan Covid-19 ini.
”Kita berusaha seminimal mungkin orang datang ke Bali dan harus dipastikan orang-orang yang datang ke Bali itu harus terbebas dari virus Covid-19, dua hal yang bertolak belakang ini lah yang menjadi suatu kendala buat kita dalam hal memaksimalkan pendapatan,” imbuhnya.