Jamin Keamanan Pemilu, Kapolda Bali Kumpulkan Bendesa Adat | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 30 Juni 2024
Diposting : 9 April 2019 22:13
Ray - Bali Tribune
Bali Tribune/Foto bersama Bendesa Adat dengan Kapolda Bali.

balitribune.co.id | Denpasar – Menjelang masa tenang Pemilu, Rabu 17 April 2019 mendatang, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengumpulkan segenap jajarannya Bhabinkabtibmas bersama Bendesa Adat seluruh Bali untuk turut serta menyejukkan pelaksaanaan Pemilu di Gedung Lembah Pujian Jalan Antasura nomor 1 A Denpasar, Selasa (9/4) kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Golose menyampaikan bahwa pelaksanaan Pemilu agar berjalan aman dan sejuk merupakan kebijakan dan komitmen, baik dari Mabes Polri dan Polda Bali. Oleh karena itu pihaknya mengimbau agar jajarannya juga Bendesa Adat mengajak serta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. "Saya sebagai Kapolda bersama-sama Bhabinkamtibmas mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya. Kami dari pihak kepolisian tetap mengutamakan pencegahan dari kejadian-kejadian yang mungkin timbul. Walaupun di Bali tidak ada potensi untuk itu. Tetapi yang paling penting adalah imbauan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih menentukan pemimpin yang nantinya akan memimpin dan juga akan menjadi wakil rakyat," ucapnya.
Golose merasa penting untuk mengumpulkan jajarannya dan juga Bemdesa Adat lantaran peran serta dari Desa Adat sangatlah besar bagi masyarakat Desa Adatnya masing-masing. Dengan diikutkannya para Bendesa Adat ini menurutnya lebih efektif untuk nengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya. Sehingga ia mengimbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Sehingga benar-benar ikut merayakan pesta demokrasi. "Tiga hari empat hari sebelum masa tenang ini kami mengumpulkan bersam-sama. Mereka sangat antusias dan sangat mendukung. Semua personil kami turunkan. Bukan hanya menjaga TPS saja, di luar juga. Anak buah saya ada 13 ribu lebih," ujarnya.

Untuk menggugah masyarakat agar tidak Golput, Polda Bali juga sudah melakukan sosialiasi melalui pembagian liflet dan baliho agar masyarakat mau datang ke TPS. Namun, hak untuk memilih, sepenuhnya diserahkan kembali ke masing-masing individu masyarakat. "Yang jelas kami akan terus melakukan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan haknya dan ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi," pungkas jenderal lulusan Akpol tahun 1988 ini.