Diposting : 13 April 2020 00:44
Ketut Sugiana - Bali Tribune
![](https://balitribune.co.id/sites/default/files/styles/xtra_large/public/field/image/3962-%20Keba%202%20-%20LOLOH%20KUNYIT-%20Pedagang%20Jamu%20Loloh%20Kunyit%20campur%20madu%20Ni%20Ketut%20Surig%2870%29%20dipasar%20Galiran%20laris%20manis..jpg?itok=uF4mph7x)
Balitribune.co.id | Semarapura - Di tengah masifnya sebaran wabah virus Corona Covid 19 saat ini, seluruh warga masyarakat dunia bersatu bergotong royong melawan wabah virus ganas ini. Tidak terkecuali warga masyarakat utamanya di Klungkung berupaya keras, untuk bisa immune menjaga daya tahan tubuhnya melawan virus ganas ini,dengan cara berupaya mengkonsumsi berbagai ramuan tradisional maupun herbal lainnya seperti kencur,kunyit,madu maupun temu lawak.
Menurut beberapa kalangan minuman tradisional tersebut dipercaya mampu mendongkrak daya tahan tubuh immune untuk melawan ganasnya virus Corona yang satu ini. Sudah tentu dengan banyaknya warga masyarakat beralih ke obat obatan tradsisional ini membuat pedagang jamu Kunyit campur telor madu made in Ibu Ni Ketut Surig yang biasa mangkal berdagang di Pasar Galiran Klungkung, belakangan ini ketiban rejeki nomplok. Ya itu terjadi, karena setiap hari dagangannya laris manis diserbu pengunjung pasar Galiran hanya untuk mencari racikan jamu kunyit campur telor madu buatannya. “Ya lumayan pak yang datang belanja ,ditengah sepinya orang berbelanja masih ada orang yang mencari jamu kunyit campur telor madu tiang ini,” ujarnya sumringah.
Ditemui saat sedang berjualan, pedagang Ni Ketut Surig (70) yang beralamat di Banjar Bendul, Semarapura Tengah ini ,mengaku telah berjualan Jamu Kunyit campur telor madu sudah sejak 40 tahun yang lalu. Tiap hari berjualan ditengah situasi wabah Virus Covid 19 ini masih bisa meraup rejeki sekitar minimal Rp 200 ribu.
Menurutnya sebelum adanya wabah Virus Corona se[erti saat ini, dirinya mengaku sebelumnya malah bisa meraup untung setiap hari berjualan total Rp 700 ribu minimal,sebutnya. “Jika suasana rahinan alah lebih banhyak orang yang berbelanja membeli jamu kunyit campur telor ,madu buatan saya,” ujarnya bangga.
Namun di tengah suasana sumringah dirinya juga dihinggapi rasa nestapa karena selama ini, di usia rentanya, dia mengaku hidup sebatang kara didunia ini tanpa bantuan siapapun hidup mandiri, sebutnya sedih, seraya tangannya sibuk melayani konsumen meramu Jamu Kunyit telor madu buatannya.