
balitribune.co.id | Bangli - Longsornya bahu jalan Tamanbali-Guliang Kangin, Kecamatan Bangli yang terjadi pada Senin (29/11/2021) menyebakan hancurnya jaringan irigasi tersier. Imbasnya lahan persawahan di subak tempek Tengaling, Guliang Kangin, Desa Tamanbali alami krisis air.
Kasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim) Bangli, Ida Bagus Adnyana mengatakan longsor yang terjadi di ruas jalan Tamanbali- Guliang menyebabkan hancurnya jaringan irigasi tersier. Untuk menghindari semakin meluasnya longsor karena guyuran air irigasi ,pihaknya menutup aliran air ke selatan.”Air yang keselatan atau menuju titik longsor kami buang ke jurang sebelah barat,” ungkapnya, Selasa (30/11/2021).
Lanjut Ida Bagus Adnyana praktis dengan hancurnya jaringan irigasi, karma subak tempek Tengaling kini tidak dapat pasokan air.”Sekitar 14 hektar lahan persawahan di subak tempek Tengaling kini tidak dapat air,” sebutnya.
Disinggung untuk proses perbaikan, menurutnya karena merupakan jaringan irigasi tersier kewenangan ada di dinas pertanian. Namun demikian pihaknya akan berusaha mengajukan permohonan bantuan perbaikan lewat Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Kata Ida Bagus Adnyana, melihat kondisi dilapangan, jalan- satu- satuya agar air irigasi bisa kembali aliri subak tempek Tengaling adalah dengan buat talang air. ”Kalau buat terowongan tidak mugkin karena dekat permukiman sehingga ada pembebasan lahan, paling efektif hanya buat talang di lokasi saluran irigasi yang longsor,” ungkapnya.