balitribune.co.id | Denpasar - Wali Kota Denpasar, Jaya Negara melaksanakan peninjauan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) beberapa sekolah di wilayah Kota Denpasar, Selasa (5/4).
Sejumlah sekolah turut ditinjau, diantaranya SMPN 10 Denpasar, SDN 22 Dauh Puri, serta SMP PGRI 9 Denpasar.
Disela peninjauan Jaya Negara yang didampingi Kadisdikpora AA. Gede Wiratama, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Dewa Gede Rai tampak berkomunikasi langsung dengan guru dan siswa.
“Bagaimana adik adik. Senang pembelajaran langsung di sekolah,” tanya Wali Kota Jaya Negara yang disambut kompak seluruh siswa dengan jawaban “Senang”.
“Sudah vaksin semuanya ini siswa yang mengikuti PTM,” kembali Jaya Negara bertanya yang kembali disambut kompak oleh siswa dengan jawaban “Sudah”.
Usai peninjauan, Jaya Negara mengatakan, saat ini Pemkot Denpasar telah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal ini lantaran vaksinasi bagi anak-anak usia 6-11 tahun telah terlaksana 100 persen serta menindaklanjuti Instruksi Gubernur Bali.
"Untuk mendukung PTM ini kami telah mengoptimalkan vaksinasi, meski demikian kami tetap mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan," kata Jaya Negara.
Jaya Negara berharap, PTM di Kota Denpasar ini dapat berjelan lancar. Hal ini untuk memenuhi standarisasi pendidikan di Kota Denpasar, meski di masa pandemi Covid-19.
"Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak, semoga dengan bersama mengawasi PTM ini dapat memenuhi kebutuhan pendidikan bagi siswa di masa pandemi Covid-19," ujarnya.
Kadisdikpora Denpasar, A.A. Gede Wiratama yang ditemui di sela-sela peninjauan mengatakan, pelaksanaan PTM kali ini sudah berjalan lancar. Pihak sekolah sudah memiliki sarana prokes yang memadai. Namun, pihaknya mengimbau agar para siswa mentaati prokes, terutama saat pulang sekolah. Wiratama mengatakan, semua komponen harus tetap menjaga prokes.
"Jangan ada yang bergerombol. Kalau jam sudah pulang langsung ke rumah, jangan kumpul-kumpul lagi," ujarnya.
Karena itu, Wiratama meminta untuk mengefektifkan proses PTM yang sudah berlangsung ini. Tak hanya itu, pihaknya juga mengingatkan siswa agar lebih giat belajar untuk menghadapi ujian dalam dua minggu ke depan.
"Dengan kembalinya sistem pembelajaran tatap muka, kami berharap siswa rajin belajar, karena dalam dua minggu ini sudah ada ujian," jelasnya.
Dikatakan, dalam dua minggu ini PTM masih dilakukan 50 persen. Tujuannya untuk memberikan siswa melakukan penyesuaian.Setelah berjalan dua minggu, kemungkinan akan dilakukan 100 persen.
Seperti diketahui, PTM ini sebelumnya sempat dibuka setelah kasus Covid-19 melandai. Namun, akibat munculnya kasus Omicron, PTM di Denpasar kembali ditutup. Kini, setelah kasus kembali melandai, kebijakan Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan kebijakan untuk bisa menerapkan kembali PTM.