balitribune.co.id | Bangli - Jelang akhir tahun estimasi jumlah populasi anjing di Bangli sebanyak 59346 ekor, hampir 80 persen sudah mendapat vaksin rabies. Namun demikian jumlah kasus rabies masih tergolong tinggi yakni hingga jelang akhir tahun tercatatat 70 kasus.
Dengan jumlah 70 kasus kini Kabupaten Bangli berada pada posisi ke lima kasus rabies terbanyak se-Bali. Peringkat pertama ditempati Kabupaten Karangasem dengan 128 kasus, selanjutnya Kabupaten Gianyar 95 kasus, Kabupaten Buleleng 81 kasus, Kabupaten Jembrana 71 kasus, dan Kabupaten Bangli 71 kasus.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikana. (PKP) Bangli, I Wayan Sarma tidak menampik jika a Bangli menduduki peringkat lima rabies se Bali. “Jujur saya katakana jumlah kasus cukup tinggi dan tentu kedepanya akan menjadi atensi kita,” ujar Wayan Sarma, Rabu (20/12)
Kata Wayan Sarma, pada pertengahan tahun 2023 kasus rabies di Bangli sempat melandai. Terbukti pada bulan Juni hingga September, jumlah kasus terus menurun. "Bahkan di bulan September tidak ada temuan kasus rabies," ungkapnya
Namun jelang akhir tahun, tepatnya di Bulan Oktober, kasus rabies kembali mengalami lonjakan. Bahkan di bulan November terdapat sebanyak 12 kasus. "Hingga Desember ini, laporan rabies telah tercatat sebanyak 6 kasus," sebutnya
Berkaca terjadi lonjakan kasus, pihaknya masih melakukan penelusuran lebih lanjut, mengenai apa penyebab kasus rabies di Bangli bisa kembali naik. "Apakah karena lalulintas anjing, artinya ada orang membawa anjing dari luar ke Bangli atau karena ada penyebab lainnya," ungkapnya
Kasus rabies terakhir dilaporkan pada 14 Desember 2023. Kejadiannya berlokasi di Banjar Kebon Kaja, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku. "Setiap ada laporan kami pasti turun untuk melakukan vaksinasi emergency dan eliminasi terukur terhadap anjing-anjing yang berada di sekitaran. Untuk stok vaksin masih aman sampai saat ini masih tersedia 1400 dosis," kata Wayan Sarma.