Jelang Karya Pujawali Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur, Pedagang Musiman Mulai Berburu Tempat Berjualan | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 24 Desember 2024
Diposting : 26 March 2018 20:25
Agung Samudra - Bali Tribune
Pura
BANGUN LAPAK - Pedagang musiman mulai bangun lapak di areal telajakan rumah warga.

BALI TRIBUNE - Di tengah kesibukan krama mempersiapkan sarana upacara Karya Pujawali Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, yang jatuh pada  Saniscara Kliwon, Wuku Landep, Sabtu (31/3) mendatang, hal yang sama juga dilakukan oleh para pedagang musiman, mulai mendirikan lapak untuk berjualan. Untuk lokasi berjulan para pedagang memanfaatkan telajakan rumah warga yang berada di jalur menuju Pura Ulun Danu Batur.

Salah seorang pedagang gorengan Mas Hadi mengatakan pihaknya menyewa telajakan salah seoarang warga setempat selama karya berlangsung, yakni selama 14 hari terhitung mulai Sabtu mendatang. Disebutkan, untuk telajakan yang dengan  ukuran 1,5 meter X 3 meter disewa dengan dengan harga sewa Rp 2 Juta selama karya berlangsung. “Kalau saya sewa Rp 2 Juta, kalau ingin memanfaatkan lapak yang sudah siap ditempati, harga sewanya  lain sampai  Rp 4 juta,” ungkapnya.  

Karena hanya menyewa telajakan praktis harus mendirikan tenda untuk berjulan. Mas Hadi mengaku biasa berjualan di areal tersebut setiap Karya di Pura Ulun Danu Batur, sedangkan keseharian jualan di seputaran Klungkung. Ia pun sudah membawa perlekanpan baik itu kompor maupun perlengkapan lainya, dibantu oleh keluarganya.

Sementara seorang pedagang bakso Mas  Fendy  mengaku  kesulitan mendapatkan lokasi berjulan, kalau toh dapat dengan memanfaatkan telajakan rumah warga tapi tempatnya sempit. “Ukuranya  telajakan hanya 1 meter X 3,5 meter, sulit untuk taruh meja, kalau  melewati trotoar  tidak diperbolehkan,” ujarnya. Memang ada lokasi jualan tapi agak jauh dari pura dan sewanya sangat mahal  berkisar Rp 6 juta - 8 juta selama karya. ”Memang rencana awal jualan di Pura Batur tapi karena tidak ada tempat, mungkin akan mengais rejeki di Pura  Besakih,” sebutnya.

Sekretaris Panitia Karya Pujawali Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur I Ketut Wijaya menyampaikan, untuk para pedangan musiman tidak dipungut retribusi apapun, mengingat menyewa lahan pribadi warga setempat. “Kami tidak berwenang untuk memungut apapun, sepenuhnya menjadi urusan pemilik lahan dan penyewa,” tegasnya.