Jelang Perayaan Tahun Baru 2022, PHRI Optimis Wisdom Meningkat | Bali Tribune
Diposting : 30 December 2021 05:35
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune/ WISDOM – Rombongan wisatawan domestik (Wisdom) foto bersama di spot ikonik Bandara I Gusti Ngurah Rai jelang akhir tahun.

balitribune.co.id | Mangupura - Di tengah upaya pemerintah melarang liburan dan perayaan tahun baru untuk mencegah penyebaran Covid-19, justru berbanding terbalik dengan harapan para pelaku pariwisata Bali. Apalagi Kabupaten Badung yang sangat mendambakan datangnya wisatawan sehingga usaha akomodasi hotel dan restoran bergeliat Kembali.

Pelaku pariwisata berharap momen pergantian tahun menjadi berkah bagi mereka setelah hampir dua tahun dunia pariwisata mati suri akibat dampak pandemi Covid-19. Liburan akhir tahun diharapkan menjadi moment penting untuk menggairahkan kembali pariwisata Bali, khususnya dengan kedatangan wisatawan domestik (Wisdom).

Wajar bila pihak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung optimis saat libur Tahun Baru jumlah wisatawan yang datang dan berlibur di Kabupaten Badung pasti meningkat.

PHRI Badung bahkan memprediksi, Kamis 30 Desember 2021 adalah puncak kunjungan wisatawan datang ke Bali. Jumlah kunjungan wisatawan untuk menghabiskan libur tahun baru di Bali diperkirakan mencapai 15 ribu per hari. Sebelumnya menjelang Natal jumlah kunjungan tercatat mencapai Rp 11 ribu setiap harinya.

"Kami yakin banyak wisatawan yang ingin menikmati libur di Bali, khususnya Badung," tegas Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya, Rabu (29/12/2021).

Semakin mendekati hari pergantian tahun jumlah kunjungan diyakini terus meningkat.

"Kita prediksi besok adalah puncak kunjungan wisatawan. Bahkan besok kami prediksi mencapai 15 ribu perhari dari 11 ribu sebelumnya," katanya.

Angka 15 ribu wisatawan tersebut dihitung dari angka kedatangan di Bandara Ngurah Rai. Selain jalur udara, wisatawan juga banyak datang lewat jalur darat menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga jumlah wisatawan yang akan berlibur di Bali dipastikan lebih banyak lagi. Terlebih selama libur Tahun Baru banyak akomodasi hotel maupun restoran menawarkan paket diskon. Ini menurut Rai Suryawijaya bisa menjadi pemikat agar wisatawan tidak buru-buru meninggalkan Bali.

"Paling tidak mereka menginap tiga hari yakni dari tanggal 31 Desember hingga 1 Januari. Kalau ingin ke destinasi mereka bisa libur lebih lama lagi. Apalagi sekarang lagi rame-ramenya menawarkan diskon atau paket-paket tertentu," paparnya.

Disinggung soal okupansi hotel saat ini, Rai Suryawijaya mengakui untuk hotel regional masih kisaran 50 persen. Namun pihaknya berharap selama libur tahun baru tingkat hunian hotel bisa mencapai 60 persen.

"Saat libur tahun baru kami harap okupansi hotel regional bisa 65 persen," harapnya.