Jelang Ramadan, Harga Telur Ayam Naik | Bali Tribune
Diposting : 1 April 2022 12:46
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/PETERNAK AYAM Salah satu peternakan ayam petelur di Bangli.
balitribune.co.id | Bangli - Menjelang datangnya bulan Ramadan dibarengi dengan naiknya harga kebutuhan pokok, termasuk harga telur ayam di pasaran. Naiknya harga telur ayam terjadi secara bertahap di Bangli sejak pekan lalu.
 
Salah seorang peternak ayam petelur di Bangli I Nyoman Suparta mengatakan sudah menjadi hal yang lumrah jelang bulan Ramadan harga telur naik. Naiknya harga telur secara bertahap dan sudah berlangsung sejak sepekan. Memang sudah lumrah jelang hari raya harga telur naik, ungkapnya, Kamis (31/3/2022).
 
Kata I Nyoman Suparta, harga telur ayam di tingkat peternak untuk ukuran besar awalnya Rp 35 ribu per kray naik jadi Rp 40 ribu per kray. Telur ukuran tanggung awalnya Rp 33 ribu per kray naik jadi Rp 38 ribu per kra. Demikian juga untuk telur ukuran kecil sebelumnya Rp 29 ribu per kray naik jadi Rp 34 ribu per kray. Rata-rata naik Rp 5 ribu per kray untuk semua ukuran telur, kata peternak asal Banjar/Desa Pengiangan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli ini.
 
Lanjut Nyoman Suparta, dibadingkan dengan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) kenaikan harga saat ini tidak seberapa, pasalnya jelang Nataru harga telur  mencapai Rp 50 ribu per kray. Di balik naiknya harag telur, kata Nyoman Suparta, juga dibarengi dengan naiknya harga pakan. Di mana untuk pakan jenis jagung sebelumnya Rp 5200 per kilo gram naik menjadi Rp 5600 per kilo gram. Begitu juga pakan jenis kosentrat harga sebelumnya Rp 400 ribu per sak  naik menjadi Rp 410 ribu per sak. Sebagai peternak naiknya harga telur bisa mengkaver harga pakan yang meningkat, jelasnya seraya mengaku tidak tahu persis penyebab naiknya harga pakan.
 
Pihaknya mengaku memelihara sebanyak 15 ribu ekor ayam petelur, dari jumlah populasi tersebut bisa memproduksi telor sebanyak 400 kray atau 12 ribu butir telur per hari. Hasil produksi selain memenuhi pasar lokal juga dikirim ke daerah NTB, ujarnya.