Jembatan Kaca ala Cina di Tegenungan Kandas | Bali Tribune
Diposting : 19 January 2020 19:18
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali TribuneObjek Wisata Tegenungan

balitribune.co.id | Gianyar - Tren wisata ekstrem seperti jembatan kaca di Zhangjiajie Grand Canyon, Cina sempat diisukan akan melengkapi objek Wisata Air Terjun Tegenungan.  Namun, setelah dipertimbangkan oleh pihak Desa Kemenuh dan Desa Adat Tegenungan, rencana investasi dari pengusaha Cina akhirnya kandas. Karena, warga setempat tidak ingin naturalisasi alam Tegenungan terusik.

Perbekel Kemenuh, Dewa Nyoman Neka, yang dikonfirmasi Minggu (19/1) kemarin membenarkan jika ada tawaran dari pengusaha asal Cina yang  mengkemas Air terjun Tegenungan dengan perpaduan jembatan kaca. Namun, rencana itu akhirnya ditolak tegas. Kegagalan ini karena warga Desa Adat Tegenungan, Desa Kemenuh menolak investasi dari negeri tirai bambo dengan berbagai pertimbangan.

Lanjutnya,  penolakan tersebut diputuskan saat paruman dan sosialisasi antara pihak desa, dengan adat dan pihak investor. Alasan penolakannya, desa adat Tegenungan ingin mengembangkan wisata berbasis alam, tanpa merusak alam. Disamping itu, menurut warga, di sekitar obyek wisata yang akan dikembangkan terdapat beberapa tempat suci, sehingga wahana tersebut akan mencemari kesucian pura tersebut. “ Investasi tersebut dinyatakan batal. Opsi ini dipilih, agar kedepannya tidak menimbulkan konflik,” ungkapnya.

Tambahnya, wahana jembatan kaca dengan ketinggian sekitar 80 meter dari dasar sungai, dengan investasi lebih dari 60 miliar. Jembatan kaca ini rencananya membentang dari Tegenungan ke Desa Blangsinga, Blahbatuh. Harga tiket untuk melintasi jembatan kaca, bagi warga yang ingin uji nyali ketinggian membayar Rp 250 ribu.  Karena itu, pihaknya sudah sosialisasi, menyampaikan maksud investor dihadapan warga. Dari investasi tersebut, rencananya, pemilik lahan mendapat pemasukan 5% dari wisatawan yang masuk termasuk prosentase ke desa adat dan desa dinas “Investasi itu belum bisa diterima dengan alasan yang baik dan diterima oleh investor,” jelasnya.

Disisi lain, desa adat setempat akan mengembangkan obyek wisata yang tidak mengekploitasi alam, agar alam tetap lestari, hijau, natural. Sebagai aparatur desa, pihaknya pun sangat menghargai alasan tersebut. jadi, Desa Kemenuh juga akan tetap mengembangkan potensi pariwisata, sesuai dengan keinginan warga.

Sementara dari informasi lain,  gagalnya berinvestasi di Tegenungan, investor asli Cina itu mencoba menjajagi kerjasama dengan Desa Blangsinga dari sisi Timur Air Terjun. Wahana jembatan kaca ini, disebutkan investasi yang pertama di Bali dan beberapa investor sudah menjajagi kerjasama untuk wahana baru ini.