Diposting : 10 June 2019 15:32
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Kejuaraan Judo Kartika Cup 2019 yang sedianya dihelat bulan ini, kembali diundur oleh PB Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) menjadi bulan Juli. Diundurnya gelaran ini menjadi problem tersendiri bagi Pengprov PJSI Bali.
Wakil Ketua Umum PJSI Bali, I Nengah Sudiartha mengatakan pihaknya harus benar-benar memperhitungkan waktu dan persiapan untuk ke Kartika Cup 2019, lantaran September nanti digelar Porprov Bali.
Sudiartha mengatakan, pengunduran jadwal Kartika Cup oleh PB PJSI itu begitu besar dampaknya bagi PJSI Bali. Bahkan, pengunduran jadwal itu dikatakan Sudiartha didapatkannya berdasarkan mencari info sendiri, bukan konfirmasi langsung dari PB PJSI.
"Jadi, Kartika Cup ini masuk ke seri utama atau tertinggi dalam pengumpulan poin untuk PON 2020. Awalnya PB menetapkan bulan April, kemudian diubah lagi tanggal 21-23 Juni. Setelah kami konfirmasi kembali, tapi malah diundur ke tanggal 26-28 Juli dengan penyelenggaraan di Yogyakarta. Jadi berdekatan sekali dengan Porprov Bali," ucap Sudiartha, Minggu (9/6).
Permasalahannya adalah yang dikhawatirkan Sudiartha yakni mengenai proses latihan terpusat judoka Bali tersebut. Hal itu dikatakan bisa menyulitkan pihak PJSI Bali dalam menarik judoka yang notabene menjalani persiapan di masing-masing kabupaten/kota di Bali.
"Itulah kesulitan kami, apakah para judoka ini diberikan izin oleh pengkab atau pengkot mereka berasal untuk proses latihan di pelatda. Karena tentunya mereka pasti sudah menjalani program serta latihan yang terstruktur," terangnya.
Ditambahkannya lagi, karena ada beberapa kelas di bagian putra dan putri yang poinnya untuk mencapai ke PON itu belum aman. Seperti halnya di kelas 55 kg putra, 60 kg putra, 45 kg putri, 48 kg putri, 52 kg putri, 63 kg putri dan 70 kg putri.
"Bahkan untuk nomor 70 kg putri itu sekarang kosong, karena judoka yang mengisi kelas ini mengundurkan diri karena menempuh pendidikan ke Jepang," terangnya.
Namun begitu, ada juga disebutkan Sudiartha yang kelasnya sudah aman seperti kelas 66 kg putra, 73 kg putra, 81 kg putra, 90 kg putra dan +100 kg putra sudah aman. Meskipun nantinya judoka di kelas ini tidak ikut di Kartika Cup, posisinya tetap aman.
"Dengan kondisi seperti ini, tentunya kami harus lakukan pendekatan ke pengkab serta pengkot," pungkasnya.