Diposting : 17 June 2020 21:45
A.A. Samudra Dinata - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bangli terus mengalami peningkatan. Kabar yang cukup menggembirakan, kini pasien yang masih mendapat perawatan tinggal 7 orang saja. Bahkan, khusus untuk di Kecamatan Kintamani, kini telah nihil pasien positif Covid-19.
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh sebanyak 5 orang. Dengan tambahan 5 pasien sembuh tersebut, maka dari total pasien sebanyak 105 orang, kini tersisa 7 orang saja yang masih dalam perawatan.
Lanjut, dari 5 orang ini, yakni dua orang asal Desa Tiga, Kecamatan Susut, satu orang dari Kelurahan Cempaga, satu orang asal Kelurahan Kubu, Bangli, dan satu orang asal Desa Batur Selatan. "Dari 5 orang tersebut dua orang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) dan lainya lokal," ungkapnya Rabu (17/6).
Lebih lanjut dijelaskan, dari ke empat kecamatan di Bangli, kali ini Kecamatan Kintamani mencatatkan nihil pasien positif Covid-19. Mengacu pada data, kasus positif di Kecamatan Kintamani sebanyak 11 kasus. "Hari ini Kecamatan Kintamani yang sudah nihil pasien," sambungnya.
Wayan Dirgayusa menerangkan untuk kasus positif Covid-19 di Kecamatan Bangli sebanyak 34 kasus dan masih perawatan sebanyak 3 orang. Kecamatan Tembuku, ada 10 kasus, masih dalam perawatan 3 orang. Untuk di Kecamatan Susut yang jumlah kasus paling banyak yakni 50 kasus, kini yang masih dirawat sebanyak 1 orang. "Angka kesembuhan di Bangli mencapai 94,4 persen," sebutnya.
Disisi lain, Wayan Dirgayusa mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Pihaknya menilai masih perlu penekanan agar tidak terjadi penambahan kasus kembali. Terlebih lagi untuk di wilayah Kintamani yang kini mulai ramai pengunjung. "Masyarakat agar mengurangi kegiatan di tempat keramian terutama obyek wisata terlebih saat ini obyek belum dibuka. Sekarang ini banyak warga luar yang berkunjung agar waspada jaga jarak dan tetap menggunakan masker," tegasnya.
Ditambahkan pula, untuk pengelola warung cafe dan restaurant yang melayani kunjungan tamu agar menyiapkan tenaga pemeriksa suhu tubuh, menyiapkan sarana cuci tangan dan sabun, mengatur jarak meja dan mengatur jumlah tamu yang dilayani secara cermat dan terus mengingatkan untuk jaga jarak.