balitribune.co.id | Denpasar - Meski belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran di Lapas Kelas IIA Kerobokan, namun Kalapas RM Kristyo Nugroho memastikan bahwa sumber api bukan berasal dari akibat korsleting listrik. Sebab blok yang terbakar itu adalah bangunan kosong dan aliran listrik telah putus.
"Penyebabnya belum diketahui, tetapi yang pasti bukan karena akibat listrik karena aliran listrik sudah diputuskan," ungkapnya.
Dikatakan Kristyo Nugroho, bangunan yang terbakar merupakan bangunan kosong yang sedang dalam proses pembongkaran atau penghapusan. Sebagai langkah menanggulangi over capacity di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, tahun ini Lapas Kerobokan kembali akan melaksanakan pembangunan 2 blok hunian baru. Bangunan yang direncanakan akan rampung pada akhir tahun 2024 ini nantinya dapat menampung 400 orang warga binaan.
"Yang terbakar itu adalah bangunan kosong, bekas blok hunian yang sedang dalam proses pembongkaran dan merupakan areal steril dari warga binaan," jelasnya.
Pada saat sebelum kebakaran, sudah ada petugas yang standby di sekitar lokasi kejadian. Sehingga penanganan bisa dilakukan secara cepat dengan menghubungi Dinas Pemadam Kabupaten Badung.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Warga binaan sudah berada di kamarnya masing-masing. Petugas jaga juga dengan sigap telah menghubungi dinas pemadam kebakaran," ujar Kristyo Nugroho.
Setelah penanganan kebakaran oleh petugas Damkar Kabupaten Badung, Kalapas beserta jajaran melakukan pemeriksaan menyeluruh di sekitar area Lapas dan blok hunian lainnya guna memastikan situasi Lapas tetap dalam keadaan aman dan kondusif.